Translate

Monday 8 June 2015

Al Quran



KATA PENGANTAR

السلام عليكم ور حمة الله و بر كا ته


Bismillahirrahmanirrahin.

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia beserta isinya. Dia-lah Zat yang kita sembah,tempat kita meminta pertolongan dan ampunannya-Nya. Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita,Nabi Muhammad SAW yang merupakan suri teladan.
            Alhamdulillah kami ucapkan,karena masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini. Terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami untuk  menyelesaikan makalah ini. Namun kami menyadari bahwa terdapat kekurangan di dalam makalah ini. Oleh karena itu dengan senang hati kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
Wassalamualaikum wr.wb


                                                                        Pekanbaru,22 Oktober 2014










DAFTAR ISI


    A.KESIMPULAN.......................................................................... 13









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setelah basmalah, terdapat dalam 29 surat sekelompok huruf-kadangkala bahkan huruf tunggal- yang telah banyak menyebabkan diskusi dan refleksi dalam sejarah pemikiran umat islam. Dalam catatan as-suyuthi, ada kurang lebih 20 pendapat yang berkaitan dengan persoalan ini. Dilafalkan secara terpisah sebanyak huruf yang berdiri sendiri. Huruf  al-miqathtah’ah (huruf yang terpotong-potong) disebut fawatih suwar (pembuka surat), menurut As-suyuthi, tergolong dalam ayat mutasyabih. Itulah sebabnya, banyak telaah tafsir untuk mengungkapkan rahasia yang terkandung didalamnya.

B.     Rumusan Masalah
Didalam makalah ini akan dibahas beberapa materi tentang fawatih as-suwar yang bertujuan agara para pembaca tidak keluar dari topic pembahasan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian fawatih as-suwar?
2.      Apa saja macam-macam fawatih as-suwar?
3.      Apa pendapat para ahli tafsir?
4.      Apa pendapat ulama tentang huruf al-muqoto-ah?
5.      Apa pendapat ahli teologi dan Tasawuf?

C.    Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah untuk menambah wawasan tentang fawatih as-suwar yang belum diketahui.





BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian Fawatih al-Suwar
Menurut bahasa “Fawatih” adalah bentuk jamak dari kata “Fatihah” yang artinya pembukaan atau permulaan. Sedangkam “Al-Suwar” adalah bentuk jamak dari kata “As-Surah” yang artinya sekumpulan ayat-ayat Al-qur’an yang mempunyai awalan dan akhiran. Jadi “Fawatih al-Suwar” diartikan dengan beberapa pembukaan dari surat-surat Al-qur’an atau macam-macam awalan dari surat al-qur’an.[1][1]
Menutut As-Suyuti huruf al-Muqotha’ah (huruf yang terpotong-potong). Itulah yang disebut dengan fawatih suwar.Dan tergolong dari ayat mutasabih. Itulah yang menyebabkan banyak telaah tafsir untuk mengungkapkan rahasia di dalamnya.[2][2]
Sedangkan menurut Dr.Shulhi as Sholeh dalam kitabnya”Mabahits Fi Ulumil Qur’an”,fawatih suwar berbeda dengan huruh muqotha’ah. Karena huruful muqotha’ah merupakan salah satu macam fawatih suwar. Menurutnya seluruh surat-surat dalam Al-qur’an dibuka dengan sepuluh macam pembukaan,dan salah satunya adalah huruf-huruf hijaiyah yang terputus.[3][3]

2.    Macam-macam Fawatih al-Suwar
a.    Pembukaan dengan pujian kepada Allah
1)    Menetapkan sifat-sifat terpuji
ـ           Memakai lafadz Hamdalah (الحَمدُ للّهِ), terdapat pada 5 surat, yakni al- Fatihah, al-An’am, al-Kahfi, Saba’, Fathir.
ـ           Memakai lafadz Tabaraaka (تبارك), terdapat dalam surat al-Furqon dan al-Mulk.
2)    Mensucikan Allah dari sifat-sifat negatif dengan menggunakan lafadz tasbih (يسبح\سبح\سبحن), terdapat dalam 7 surat, yakni surat al-Isra’, al-A’la, al-Hadid, al-Shaff, al-Hasyr, al-Jumuah, al-Taghobun.
b.    Pembukaan dengan huruf yang terputus-putus (Hurf al-Muqotho’ah)
1)   Terdiri dari stu huruf, terdapat dalam 3 surat, yakni QS. Shood (ص), QS. Qoof (ق), dan QS. al-Qolam (ن).
2)   Terdiri dari dua huruf
ـ          Rangkaian huruf ha’ dan mim (حم) terdapat dalam 6 surat, yakni  QS. Ghofir, QS. al-Sajadah, QS. al-Zuhuf, QS. al_dukkan, QS. al-Jastiyah, dan QS. al-Ahqof. 
ـ          Rangkaian huruf tho’ dan ha’ (طه) terdapat dalam QS. Thoha.
ـ          Rangkaian huruf tho’ dan sin (طس) terdapat dalam QS. al-Naml
ـ          Rangkaian huruf ya’ dan sin (يس)   terdapat dalam QS. Yasin.[4][4]
3)   Terdiri dari tiga huruf
ـ         Rangkaian huruf alif, lam, dan mim (الم), terdapat dalam 5 surat, yakni QS. al-Baqoroh, QS. al-Imron, QS. al-Ankabut, QS. ar-Rum, dan QS. Lukman.
ـ         Rangkaian huruf tho’, sin, dan mim (طسم), terdapat dalam QS. as-Syuara’ dan QS. al-Qoshos.
ـ        Rangkain huruf alif, lam, dan ra’ (الر). terdapat dalam 4 surat, yakni QS. Yusuf, QS. Yunus, QS. Hud, dan QS. Ibrahim.



4)   Terdiri dari empat huruf
ـ         Rangkaian huruf alif, lam, mim, dan shood (المص) terdapat dalam QS. al-A’rof.
ـ         Rangkaian huruf alif, lam, mim, dan ro’ (المر) Terdapat dalam QS. al-Ra’d.
5)   Terdiri dari lima huruf
ـ         Rangkaian huruf kaf, ha’, ya’, ain, dan shood (كهيعص)  terdapat dalam QS. Maryam.
ـ         Rangkaian huruf kha’, mim, ain, sin, dan qof (حم عسق), terdapat dalam QS. al-Syuara’.[5][5]
c.    Pembukaan dengan panggilan (Nida’)
1)   Panggilan yang ditujukan kepada Nabi (يا أيها النبي, ياأيها المزمل, ياأيها المدثر), terdapat dalam 4 surat, yakni QS. al-Ahzab, QS. al-Tahrim, QS. al- Thalak, QS. al-Muzammil, dan QS. al-Muddatsir.
2)   Panggilan yang ditujukan kepada kaum mukmin (ياأيها الدين امنوا) terdapat dalam QS. al-Maidah dan QS. al-Hujarat.
3)   Panggilan yang ditujukan pada manusia (ياأيهاالناس), terdapat dalam QS. al-Nisa’ dan QS. al-Hajj.
Adapun hikmah dan rahasia adanya pembukaan surat-surat dengan nida’ yaitu untuk memberi perhatian dan peringatan, baik bagi Nabi, umatnya, maupun untuk menjadi pedoman kehidupan ini.[6][6]



d.   Pembukaan dengan jumlah khobariyah
1)   Jumlah ismiyah. Terdapat dalam 9 surat, yakni QS. al-Taubah, QS. al-Nur, QS. al-Zumar, QS. Muhammad, QS. al-Rahman, QS. al-Haqqah, QS. al-Qodr, QS. al-Qori’ah, dan QS. al-Kautsar.
2)   Jumlah fi’liyah, terdapat dalam 12 surat, yakni QS. al-Anfal, QS. al-Nahl, QS. al-Anbiya’, QS. al-Mu’minun, QS. al-Qomar, QS. al-Mujadalah, QS. al-Ma’arij, QS. al-Qiyamah, QS. al-Balad, QS. Abasa, QS. al-Bayyinah, dan QS. al-Takasur.
e.    Pembukaan dengan sumpah (Qosam)
1)   Sumpah dengan benda-benda angkasa. Terdapat dalam 8 surat, yakni QS. al-Shoffat, QS. al-Najm, QS. al-Mursalat, QS. al-Nazi’at, QS. al-Buruj, QS. al-Thariq, QS. al-Fajr, dan QS. al-Syams.
2)   Sumpah dengan benda-benda bawah (bumi), terdapat dalam 3 surat yakni QS. al-Dzariyah, QS. al-Tin, dan QS. al-‘Adiyat.
3)   Sumpah dengan waktu, terdapat dalam 3 surat yakni QS. al-Lail, QS. al-Dhuha, dan QS. al-‘Ashr.
Hikmah dari fawatih al suwar dengan sumpah ini, pertama, agar manusia meneladani sikap bertanggung jawab; berbicara harus benar dan jujur dan berani berbicara untuk menegakkan keadilan; kedua, agar dalam bersumpah manusia harus senantiasa memakai nama-nama Allah bukan selain-Nya; ketiga, digunakannya beberapa benda sebagai sumpah Allah dimaksudkan agar benda-benda itu diperhatikan manusia dalam rangka mendekatkan diri keapda Allah, karena pada dasarnya, benda-benda itu ciptaan Allah.[7][7]
f.     Pembukaan dengan syarat (اِذَا)
1)   Syarat yang masuk dalam jumlah ismiyah, terdapat dalam 3 surat yakni QS. al-Takwir, QS. al-Infithar, dan QS. al-Insyiqoq.
2)   Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, terdapat dalam 4 surat yakni QS. al-Waqi’ah, QS. al-Munafiqun, QS. al-Zalzalah, dan QS. al-Nashr.
g.    Pembukaan dengan fi’il amr
1)   Dengan fi’il amr (إقْرَأ) terdapat dalam QS. al-Alaq.
2)   Dengan fiil amr (قُلْ) terdapat dalam 5 surat yakni QS. al-Jin, QS. al-Kafirun, QS. al-Ikhlas, QS. al-Falaq, dan QS. al-Nas.
h.    Pembukaan dengan pertanyaan
1)   Pertanyaan positif terdapat dalam 4 surat yakni QS. al-Dahr, QS. al-Naba’, QS. al-Ghosyiyah, dan QS. al-Ma’un
2)   Pertanyaan negatif terdapat dalam QS. al-Insyiroh dan QS. al-Fiil.
i.      Pembukaan dengan do’a
1)   Do’a atau harapan yang berbentuk kata benda, terdapat dalam QS. al-Muthafifin dan QS. al-Humazah.
2)   Do’a atau harapan yang berbentuk kata kerja, terdapat dalam QS. al-Lahab.
j.      Pembukaan dengan alasan, terdapat dalam QS. al-Quraisy.[8][8]

3. Pendapat Para Ahli Tafsir
                 Menurut Ibn ‘abbas, berdasarkan riwayat Ibn Abi Hatim, huruf-huruf itu menunjukkan nama tuhan. Alif Lam Mim, yang terdapat dalam pembukaan surat al-baqarah, ditafsirkan dengan Ana Allah A’lam (akulah tuhan yang mahatahu).
                 Menurut Sayyid Al- Quthub, huruf-huruf itu mengingkatkan kenyataan bahwa Al-qur’an disususn dari huruf-huruf yang lazim dikenal bangsa arab,yaitu tujuan pertama kali al-qur;an diturunkan.
                 Rasyid Ridha berargumentasi bahwa letak keindahan pembicara adalah ketika ia menyadarkan perhatian pendengarnya-sebelum melomtarkan uraiannya- agar meraka dapat menagkap dan menguasai pembicaraanya.

4.    Pendapat Ulama’ tentang Huruf al-Muqotho’ah
Secara garis besar, pendapat para ulama’ mengenai makna huruf-huruf yang terpotong (Huruf al-Muqotho’ah) ada dua macam:
a.    Bahwa makna huruf terpotong itu tersembunyi karena merupakan rahasia yang hanya diketahui oleh Allah swt. Sebab huruf-huruf itu sudah ada sejak zaman azali, sehingga susah menafsirkannya, karena termasuk ayat-ayat mutasyabbihat yang hanya diketahui oleh Allah saja. Pendapat yang demikian itu adalah pendapat ulama’ salaf, diantaranya:[9][9]
1)   Sahabat Abu Bakar al-Shiddiq, yang berkata:
في كل كتاب سر في القران اوائل السوار
Artinya : Setaip kitab memiliki rahasia dan rahasia Al-qur’an adalah permulaan suratnya.
2)   Sahabat Ali bin Abi Thalib yang berkata:
ان لكلل كتاب صفوة هذا  الكتاب حروف  لتهجي
Artinya : Setiap kitab memiliki sari pati dan saripati Al-qur’an adalah ejaannya.
3)   Kholifah Umar bin Khattab dan lain-lain berkata:
ان هذه الحروف علم مستور و سر محجوب استاثر الله به
Artinya : huruf Al-qur’an ini adalah ilmu tersembunyi dan rahasia yang hanya di ketahui oleh Allah semata
b.    Bahwa makna huruf-huruf yang terpotong itu dapat diketahui oleh Allah dan bisa dipahami oleh manusia. Pendapat ini berdasarkan dalil ayat 7 surat Ali imran:[10][10]
و ما يعلم تأويله إلا الله والراسخون  في العلم
Artinya : Dan tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah dan orang yang mendalan ilmunya.
Mereka yang memilih pendapat ini banyak sekali, tetapi masing-masing memiliki pendirian dan alasan tersendiri, ada yang dekat dengan kebenaran dan ada pula yang jauh. Diantara mereka yang mengikuti pendapat ini ialah:
1)   Ibnu Farij meriwayatkan pendapat dari Ibnu Abbas, bahwa tiap-tiap huruf dari huruf-huruf yang terpotong itu diambil dari nama/sifat-sifat Allah, misalnya:
·         الم = Alif = Allah, Lam = Lathif, dan Mim = Majid (الم = الله لَطِيْفٌ مَجِيدٌ)
·        الر = Alif = Ana, Lam = Allah, Ra = Ara (الر = اَنَا اللهُ اَرَى)
2)   Sebagian ulama’ berpendapat, bahwa huruf-huruf yang terpotong itu adalah merupakan sumpah Allah. Jadi, sebagaimana Allah bersumpah dengan bulan, bintang, fajar, langit, buah tin dan sebagainya, Dia juga bersumpah dengan huruf-huruf yang terletak di awal surat-surat al-Quran. Hal itu menunjukkan kadar kedudukan huruf-huruf tersebut.
3)   Kaum Syi’ah berpendapat bahwa jika huruf-huruf yang terputus itu dikumpulkan tanpa memasukkan yang berulang-ulang, maka akan tersusun suatu kalimat yang berbunyi:  = صِرَاطٌ عَلِىّ حَقٌّ يُمْسِكُهُAli itu di atas jalan kebenaran yang harus dipegang teguh. Dalam hal ini, mereka mengartikan huruf-huruf tersebut setelah disusun dalam suatu kalimat.
4)   Imam al-Alusi dalam tafsirnya meriwayatkan bahwa sebagian Ahlussunnah mena’wilkan huruf-huruf itu seolah-olah menjawab ta’wilan kaum Syi’ah dengan kalimat:صَحْ طَرِيْقُكَ مَعَ السُّنَّة  (Jalanmu benar bersama Ahlussunnah).
5)   Salim bin Abdillah juga mena’wilkan huruf-huruf muqotho’ah itu seperti kaum Syi’ah, dan mengatakan bahwa arti huruf-huruf dari الر dan حم serta ن dengan sifat Allah swt. yang Maha Pengasih, karena ketiganya itu digandengkan sehingga berbunyi: الر- حم- ن = الرَّحْمن
5. Menurut Ahli Teologi Dan Tasawuf
Kelompok teologi biasanya menafsirkan al-qur’an untuk melegitimasi doktrin-doktrin mereka.Begitu pula, dalam  penjelesan rahasia-rahasia huruf Alquran ini.Syi’ah, misalnya, berpendapat bahwa apabila pengulangan dalam kelompok huruf itu di buang,terbentuklah sebuah pernyataan
صراط علئ عل حق
) Jalan yang di tempuh ‘Ali adalah kebenaran yang harus kita pegang).Tampaknya, penafsiran itu di munculkan untuk memperlihatkan begitu kuatnya posisi ‘Ali dalam keimanan mereka.Ulama Sunni,dengan kecendrungan teologi pula,membantah pendapat Syi’ah. Mereka kemudian mengubah kenyataan ulama Syi’ah tersebut menjadi
صح طر ىقك مع اسنة  (telah benar jalanmu dengan mengikuti sunah), kata As-sunah itu di munculkan untuk memperlihatkan kebenaran aliran teologi Ahlussunnah wal-jama’ah.
            Ath-Thabari (W.548 H. ), salah satu komentator Syi’ah,menjelaskan dengan merujuk kepada imamnya yang berjumlah enam bahwa alif menujukkan enam sifat Tuhan,yaitu:
a.       “yang memulai”karena Ia-lah yang mengawali segala ciptaan, seperti halnya alif yang mengawali semua huruf,
b.      “Yang jujur”dan “Yang lurus”karena Tuhan itu adil seperti huruf alif yang tegak dan lurus,
c.       “Yang unik” seperti alif yang dalam penulisannya tidak dapat di gabung,tetapi berdiri sendiri
d.      “Yang Merdeka”semua membutuhkan Tuhan,tetapi ia tidak membutuhkan mereka,
e.       Alif tidak berhubungan dengan huruf lain, sedangkan huruf lain berhubungan dengannya. Ini menunjukkan keunikan Tuhan.Dalam tradisi para sufi,rahasia-rahasia huruf itu di jelaskan dengan perspektif esoteric-esoterik.Ibnu ‘Arabi di anggap sebagai pelopor dalam hal ini. Ia menjelaskan bahwa alif adalah nama lllahi,yang menunjukkan bahwa ia merupakan yang pertama dari segala ekssistensi,sedangkan lam-sebaliknya-terbentuk dari dua alif,dan keduanya dikandungoleh mim.Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa setiap nama adalah referensi untuk hakikat (esensi0,yaitu yang mengandung satu atau sifat lain (atribut).Oleh karena itu,mim merupakan referensi terhadap tindakan Muhammad maka lam yang mengantarkan alif dan mim merupakan symbol nama malaikat Jibri.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Fawatih al-Suwar” diartikan dengan beberapa pembukaan dari surat-surat Al-qur’an atau macam-macam awalan dari surat al-qur’an.
Berikut bentuk redaksi fawatih as-suwar didalam al-qur’an:
1.      Terdiri atas satu huruf, terdapat ditiga tempat: surat Shat[38]:1, surat Qaf[50]:1, surat Al-Qalam[68]:1
2.      Terdiri atas dua huruf, terdapat pada sepuluh tempat: surat al-mukmin [40]:1, surat fushshilat 41:1, surat asy-syura 42:1, aurat az-zukhruf 43:1, ad-dhukan 44:1, al-jatsiyyah 45:1, al-ahqaf 46:1, Thaha 20:1, An-Naml 27:1, Yaa Siib 36:1.
3.      Terdiri atas tiga huruf, terdapat pada tiga belas tempat: Al-Baqarah 2:1, Ali-imron 3:1, al-ankhabut 29:1, dll.
4.      Terdiri atas empat huruf, terdapat pada dua tempat: surat Al-a’raf 7:1 dan Ar’Ra’d 13:1.
5.      Terdapat pada lima huruf, terdapat pada satu tempat: surat Maryam 19:1.












DAFTAR PUSTAKA


Ibn Jarir Ath-Thabari,Tafsir Ath-Thabari, t.t.
Ibn Khatsir,Tafsir Al-qur’an Al-‘Azhim.
Ibnu Khallikan, Wafayat Al-A’yan.
Rasyid Ridha, Tafsir Al-manar.



[1][1]Abdul Djalal, Ulumul Qur’an (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), h. 168.
[2][2]Rosihon Anwar, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 129.
[3][3]Abdul Djalal, Ulumul, h. 169.
[4][4]Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu-ilmu al-Qur’an (Jakarta: bulan Bintang, 1995), h. 124.
[5][5]Abu Anwar, Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar (Jakarta: Amzah, 2009), h. 91.
[6][6]As-Suyuthi, Al Itqon Fi Ulumil Quran (Beirut: Darul fikr, t.t.), juz 2, h. 105.
[7][7]Abu Anwar, Ulumul, h. 95.
[8][8]Abdul Djalal, Ulumul, h. 192-198.
[9][9]Rosihon Anwar, Ulumul, h. 130-131.
[10][10]Abdul Djalal, Ulumul, h. 202-204.

No comments:

Post a Comment