Translate

Monday 8 June 2015

PENGNTAR BIMBINGAN KONSELING ISLAM



KATA PENGANTAR

السلام عليكم ور حمة الله و بر كا ته
Bismillahirrahmanirrahin.

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia beserta isinya. Dia-lah Zat yang kita sembah,tempat kita meminta pertolongan dan ampunannya-Nya. Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita,Nabi Muhammad SAW yang merupakan suri tauladan dunia.
            Alhamdulillah kami ucapkan,karena masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini. Terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami untuk  menyelesaikan makalah ini. Namun kami menyadari bahwa terdapat kekurangan di dalam makalah ini. Oleh karena itu dengan senang hati kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
Wassalamualaikum wr.wb



                                                                                    Pekanbaru,22 September 2014




DAFTAR ISI


 







 BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bimbingan dan konseling pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individual, potensi,kelebihan dan kekurangan, kelemahan serta permasalahannya.
Para ahli mengatakan bahwa bimbingan dan konseling adalah “proses interaksi antara konselor-konselor dengan klien, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang bertujuan untuk membantu  klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun memecahkan permasalahan yang dialaminya.”

B.     Rumusan Masalah
A.    Apa Definisi Bimbingan Konseling secara umum?
B.     Apa saja asas-asas Bimbingan  Konseling?
C.    Apa landasan Bimbingan Konseling?
D.    Apa prinsip-prinsip Bimbingan Konseling?

C.    Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang asas, landasan, prinsip-prinsip Bimbingan Konseling.



BAB II
PEMBAHASAN

A.Definisi bimbingan konseling secara umum
Bimbingan konseling adalah layanan/bantuan yang di berikan kepada klien baik perorangan maupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pribadi, social, karier, keluarga dan keagamaan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
B.Asas-asas bimbingan dan konseling
            Pemenuhan asas-asas akan mempelancar pelaksanaan dan akan menjamin keberhasilan layanan/kegiatan. Asas ini sangatlah penting sehingga dikatakan sebagai jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan layanan dan konseling. Apabila asas ini tidak dilaksanakan salah satunya maka bimbingan dan konseling tidak berjalan lancer.
Berikut adalah asas-asas yang dalam bimbingan dan konseling:
1.      Asas kerahasian (confidential) yaitu asas yang menuntut di rahasiakannya segenap data dan keterangan klien. Asas ini wajib bagi seorang konselor.
2.      Asas kesukarelaan yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan klien mengikuti atau menjalani  layanan atau kegiatan yang diperuntukkan baginya. Konselor wajib membimbingnya.
3.      Asas keterbukaan yaitu asas yang menghendaki agar klien bersikap terbuka dalam memberikan keterangan tentang dirinya dan menerima materi dari luar yang di terimanya. Konselor wajib mengembangkan keterbukaan ini.
4.      Asas kegiatan yaitu asas yang menghendaki agar klien dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan bimbingan.
5.      Asas kemandirian yaitu asas yang bertujuan agar klien menjadi individu yang mandiri, dengan cara mengenal dirinya sendiri dan lingkungannya. Dan konselor mampu mengarahkan klien.
6.      Asas kekinian yaitu permaslahan yang dibahas dalam kondisi sekarang.
7.      Asas kedinamisan yaitu layanan yang bergerak maju, dan terus berkembang.
8.      Asas keterpaduan yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan konseling, baik yang dilakukan oleh konselor maupun pihak lain yang saling menunjang , harmonis, dan terpadukan. Dalam hal ini kerjasama antar pihak yang penting dan harus dilaksanakan.
9.      Asas kenormatifan yaitu didasarkan atas norma-norma yang berlaku.
10.  Asas keahlian yaitu asas yang menghendaki layanan bimbingan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah professional.
11.  Asas alih tangan kasus yaitu asas yang dilakukan jika konselor tidak mampu menangani kasus yang ada.
12.  Asas Tut Wuri Handayani yaitu asas yang menciptaka suasana mengayomi, mengembangkan keteladanan, dan memberikan rasangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada klien.

C.Landasan Bimbingan Konseling
            Landasan ini pada hakikatnya merupakan faktor-faktor yang sangat utama. Ibarat sebuah bangunan, untuk berdiri kokoh membutuhkan fondasi yang kuat dan tahan lama. Di bawah ini adalah landasan-landasan dalam bimbingan konseling:
1.      Landassn filosofis
Merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor.


2.      Landasan psikologis
Merupakan landasan yang dapat memberikan pemahama bagi konselor tentang prilaku individu klien. Untuk kepentingan bimbingan konseling ada beberapa kajian yang harus dikuasai konselor,yaitu:
a.       Motiv dan motivasi, berhubungan dengan dorongan yang menggerakkan seseorang berprilaku baik.
b.      Pembawaan dan lingkungan, berhubungan dengan faktor-faktor yang membentuk dan mempengaruhi prilaku individu. Pembawaan adalah segala sesuatu yang dibawa sejak lahir.
c.       Perkembangan individu, berhubungan dengan proses tumbuh dan berkembanganya individu yang merentang sejak masa konsepsi (prenatal) hingga akhir hayatnya.
d.      Belajar, merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari psikologi.
e.       Kepribadian, sampai saat ini belum ditemukan rumusam yang bulat tentang kepribadian. Abin Syamsuddin mengemukakam aspek-aspek kepribadian,yaitu:
1.      Karakteristik
2.      Temperamen
3.      Sikap
4.      Stabilitas emosi
5.      Responsibilitas (tanggung jawab)
6.      Sosiabilitas
3.      Landasan social-budaya
Merupakan landasan yang memberikan pemahaman terhadap konselor tentang dimensi social dan dimensi budaya sebagai faktor yang mempengaruhi prilaku individu. Kegagalan dalam memenuhi tuntutan social-budaya dapat menyebabkan tersingkir dari lingkungan. Perdeson dalam prayitno (2003) mengemukakan lima macam sumber hambatan yang munkin akan timbul dalam komunikasi social dan penyesuaian antar budaya,yaitu:
1.      Perbedaan bahasa, kurangnya penguasaan bahasa dapat menimbulkan kesalahpahaman.
2.      Komunikasi nonverbal, sering kali memiliki makna yang  berbeda dan bahkan mungkin bertolak belakang.
3.      Stereotype, cenderung menyamaratakan sifat-sifat individu atau golongan tertentu.
4.      Kecenderunagan menilai, penilaian terhadap orang lain dapat menghasilkan penilaian positif, tapi tidak sedikit pula menimbulakan reaksi-reaksi negative.
5.      Kecemasan, muncul ketika sesorang memasuki lingkungan budaya lain yang unsur-unsurnya dirasa asing.
4.      Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Layanan bimbingan konseling merupakan kegiatan professional yang memiliki dasar keilmuan, baik teori maupun praktek.
D.Prinsip Layanan Bimbingan Konseling
            Prinsip merupakan panduan hasil kajian yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatau yang dimaksud. Prinsip pada umumnya berhubungan dengan sasaran pelayanan, masalah konseli, tujuan, proses penanganan masalah, program pelayanan, dan penyelengaraan pelayanan. Berikut merupakan pelayanan bimbingan konseling (Bernarn dan Fullmer, 1969 dan 1979; Crow dan Crow,1960 Miller dan Fruehling,1978).
1.      Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan sasaran pelayanan.
Sasaran pelayanan adalah individu, baik secara kelompok maupun perorangan. Setiap individu memiliki keunikan tersendiri yang harus dipahami konselor. Dari keunikan ini menimbulakan dirumuskannya prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.       Bimbingan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, bangsa, dll.
b.      Bimbingan konseling berkaitan dengan sikap dan tingakah laku individu.
c.       Perbedaan individu harus dipahami dan pertimbangkan dalam rangka upaya memberikan memberikan bantuan.
2.      Prinsip yang berhubungan dengan masalah individu.
Faktor-faktor yang menyebabkan tidak selalu positif melainkan ada factor negative juga. Factor negative menimbulakan hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan kehidupan individu.
3.      Prinsip yang berhubungan dengan program layanan.
Kegiatan pelayanan dapat diselengarakan secara “insidental” maupun terprogram. Pelayanan insidental diberikan pada kondisi langsung (tidak teerprogram ataupun terjadwal). Konselor dapat memberikan bantuan secara langsung kepada konseli sesuai dengan permasalahan yang dihadapi konseli.
Konselor dituntut untuk menyusun program pelayanan bimbingan konseling. Program ini berorientasi pada seluruh warga lembaga dimana tempat konselor bertugas misalnya sekolah, kantor, dll dengan memperhatikan variasi masalahnya. Prinsip-prinsip program itu adalah :
a.       Bimbingan konseling merupakan bagian intgaral dari proses pendidikan dan perkermbangan.
b.      Program bimbingan konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan kondisi lembaga.
c.       Program bimbingan konseling harus disusun dan dilaksanakan secara berkesinambungan kepada anak-anak sampai orang dewasa.
d.      Pelaksanaan bimbingan konseling hendaknya dinilai secara teratur untuk mengetahui sejauh mana hasil dan manfaat yang diperoleh.


4.      Prinsip yang berhubungan dengan pelaksanaan layanan.
Pelaksanaan bimbingan konseling dimulai dengan pemahaman tentang tujuan layanan. Dan diwujudkan dengan proses tertentu oleh konselor. Prinsip yang berhubunagn dengan hal tersebut adalah:
a.        Tujuan akhir bimbingan konseling adalah kemandirian individu.
b.      Dalam proses konseling keputusan yang diambildan hendak dilakukan oleh konseli sebaiknya didasarkan atas kemauan konseli sendiri.
c.       Permasalahan khusus yang dialami konseli harus ditanagani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan denagan permasalah khusus tersebut.
d.      Bimbinagan konseling adalah pekerjaan profesioanal. Oleh karena itu dikerjakan oleh pekerja ahli dalam bidangnya.
e.       Guru dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan bimbingan konseling.
f.       Guru dan konselor berada dalam satu kerangka upaya pelayanan.
g.      Untuk mengelolah pelayanana bimbingan konseling dengan baik dan sejauh mungkin memenuhi tuntutan individu, sebaiknya diadakan program penilaian.












BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Prinsip-prinsip konseling berhubungan dengan sasaran layanan, permasalahan klien, program pelayanan, serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
2.      Asas-asas konseling meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus, dan Tut Wuri Handayani.
3.       Landasan bimbingan konseling meliputi landasan filosofis, psikologi, social-budaya, dan IPTEK.








DAFTAR PUSTAKA

.- - -. 2003. Wawasan Dan Landasan BK (Buku II). Depdiknas: Jakarta
Eni Widiya Lestari. 2013. Definisi Konseling Menurut Para Ahli.
http://eniwidya.blogspot.com. Diakses pada tanggal 9  Maret 2014
Sulistyarini, Mohammad Jauhar. Dasa-Dasar Konseling.Cet.I. Jakarta: Prestasi Pustaka Jakarta. 2014

No comments:

Post a Comment