Translate

Monday 8 June 2015

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA

KATA PENGANTAR

السلام عليكم ور حمة الله و بر كا ته


Bismillahirrahmanirrahin.

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia beserta isinya. Tiada Tuhan selain Allah temapat kita mencurahkan segalanya. Allah tiadak pernah membedakan umatnya hanya karena fisiknya, kepandaiannya, kelebihannya, tapi Allah membedakkan umatnya berdasarkan ketaqwaan yang dimiliki umatnya. Allah adalah satu-satunya yang kita sembah. Dia-lah Zat yang kita sembah,tempat kita meminta pertolongan dan ampunannya-Nya. Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita,Nabi Muhammad SAW yang merupakan suri teladan. Berkat Nabi-lah kita dapat merasakan dunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan samapai saat ini. 
            Alhamdulillah kami ucapkan, karena masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini. Terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu untuk  menyelesaikan makalah ini. Namun penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan di dalam makalah. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin

Wassalamualaikum wr.wb


                                                                                    Pekanbaru,28 Maret 2015




DAFTAR ISI
















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
a.      Konsep Umum
Seringkali orang dengan gampang mendefinisikan ramaja sebagai periode transisi antara masa anak-anak kemasa dewasa, atau masa usia belasan tahun. Atau seseorang yang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah terangsang perasaannya, dan sebagainya. Mendefinisakan remaja ternyata tidak mudah.
Dalam ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain yang terkait remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik ketika alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara antomis berarti alat-alat kelamin khususnya dan keadaan tubuh pada umumnya memperoleh bentuknya yang sempurna dan sudah berfungsi secara sempurna pula.

b.      Identifikasi Masalah
Apakah kita sudah mengetahui apa itu pertumbuhan dan perkembangan remaja? Dan apakah kita sudah memahami hal tersebut sebagai manusia yang telah melewati masa remaja? bagaimana sikap kita menganggapi hal ini?

c.       Alasan pemilihan Masalah
Alasan pemilihan masalah ini karena penulis telah melewati masa ini tetapi ada bebarapa hal yang belum paham atau mengerti dan ingin berbagi ilmu dengan teman-teman.

B.     Rumusan Masalah
a.       Apa itu pertumbuhan?
b.      Bagaimana pertumbuhan remaja?
c.       Bagaimana perkembangan remaja?
d.      Bagaimana remaja menurut hukum.
C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memperluas dan lebih mengerti tentang pertumbuhan dan perkembangan remaja. Agar tidak terjadi kesalahpahaman antara keduannya.

D.    Manfaat
a.       Pembaca dapat mengetahui apa itu pertumbuhan remaja.
b.      Pembaca dapat mengetahui apa itu perkembangan remaja.
c.       Penbaca dapat lebih jelas membedakan keduannya.
d.      Memperluas pengetahuan.





















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pertumbuhan atau Perkembangan Fisik
 Pertumbuhan sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. C.P. Chaplin (2002) mengartikan pertumbuhan sebagai: satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan. Menurut A. E. Sinolungan (1997), pertumbuhan menunjukkan pada perubahan kuantitatif, yaitu yang dappat dihitung atau diiukur, seperti panjang atau berat tubuh. 
Perubahan-perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja, yang berdampak terhadap perubahan-perubahan psikologi. Pada mulanya, tanda-tanda perubahan fisik dari masa remaja terjadi dalam konteks pubertas. Dalam konteks ini, kematangan organ-organ seks dan kemampuan reproduksi bertumbuh dengan cepat. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan mengalami pertumbuhan fisik yang cepat, yang disebut “growth spurt” (percepatan pertumbuhan), dimana terjadi perubahan dan percepatan pertumbuhan diseluruh bagian dan dimensi badan (Zigler dan Stevenson,1993). Pertumbuhan cepat bagi anak perempuan terjadi 2 tahun lebih awal dari anak laki-laki. Umumnya anak perempuan mulai mengalami pertumbuhan cepat pada usia 10.5 tahun dan anak laki-laki usia 12.5 tahun. Bagi kedua jenis kelamin, pertumbuhan cepat ini berlangsung selama kira-kira 2 tahun (Diamond dan Diamond 1986).
Di antara perubahan-perubahan itu yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (di tandai dengan haid pada wanita dan mimpi basa pada laki-laki) dan tanda –tanda seksual sekuder yang tumbuh. Secara lengkap (Muss, 1968) membuat urutan perubahan-perubahan fisik tersebut sebagai berikut:
a.       Pada anak perempuan:
1.      Pertumbuhan tulang-tulang.
2.      Pertumbuhan payudara.
3.      Tumbuh bulu halus dan lurus berwarna gelap di kemaluan.
4.      Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.
5.      Bulu kemaluan menjadi keriting.
6.      Haid.
7.      Tumbuh bulu-bulu ketiak.
b.      Pada anak laki-laki:
1.      Pertumbuhan tulang-tulang.
2.      Testis (buah pelir) membesar.
3.      Tumbuh bulu kemaluan yang halus.
4.      Awal perubahan suara.
5.      Ejakualasi (keluarnya air mani).
6.      Bulu kemaluan menjadi keritik.
7.      Pertumbuhna tinggi badan mencapai tingkat maksimal setiap tahunnya.
8.      Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot) dan akan bertumbuh tebal dan gelap.
9.      Tumbuh bulu ketiak.
10.  Akhir perubahan suara.
11.  Tumbuh bulu di dada.
Perubahan-perubahan fisik itu menyebabkan kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Pertumbuhan badan yang mencolok misalnya. Penyesuaian itu tidak selalu dapat dilakukan dengan mudah, terutama jika tidak ada dukungan dari orangtua. Berikut ini akan diuraikan beberapa proses fisiologis yang mempengaruhi perumbuhan tibuh remaja, khususnya pertumbuhan seksualnya.
1.      Hormone-hormon seksual
1.      Kelenjar bawah otak (pituitary)
Beberapa hormone yang dikeluarkan oleh kelenjar bawah otak berpengaruh pada seksualitas, seperti berikut:
a.       Hormone pertumbuhan yang merangsang pertumbuhan tulang.
b.      Hormone perangsang pada pria, hormone yang mempengaruhi testis.
c.       Hormone pengendali pada wanita yang mempengaruhi indung telur untuk memproduksi sel-sel telur.
d.      Hormone air susu yang mempengaruhi kelenjar susu dimasa wanita sedang menyusui.
2.      Testis
Testis memproduksi hal-hal berikut:
a.       Hormone androgen dan testoteran.
b.      Benih laki-laki.
3.      Indung telur
Hal-hal yang diproduksi:
a.       Hormone progesterone.
b.      Hormone estrogen.
c.       Sel telur.
2.      Tanda-tanda seksual sekunder
Tanda-tanda badaniah yang membedakan pria dan wanita ini disebut tanda-tanda seksual sekunder. Sedangkan alat kelamin disebut juga sebagai tanda seksual primer.

B.     Perkembangan Psikologis Remaja
Menurut Reni Akbar Hawadi (2001) perkembangan secara luas menunjukan kepada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan cirir-ciri yang baru.
Menurut F. J Monks, dkk pengertian perkembangan menunjukkan pada suatu proses kearah yang lebiih sempurna dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan menunjukkan pada perubahan yang bersiifat tetap dan tidak dapat di ulang kembali. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai proses yang kekeal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tinggakat integrasi yang lebih tinggi berdasarkan pertumbuhan, kematangan, dan belajar.
Perkembangan psikologi dapat diitinjau dari berbagai segi, yaitu: konsep diri, intelejensi, emosi, seksual, motif sosial, dan moral serta religi.
1.      Pembentukan konsep diri
Secara psikoligi, kedewasaan adalah  keadaan berupa sudah ada ciri-ciri psikologi tertentu pada seseorang. Ciri-ciri psikologi itu menurut G.W Allport adalah sebagai berikut:
a.       Pemekaran diri sendiri.
Hal ini ditandai dengan kemampuan seorang untuk mengganggap orang atau hal lain sebagai bagian dirinya sendiri. Perasaan egoisme berkurang, sebaliknya tumbuh perasaan ikit memiliki. Salah satu tanda yang khas adalah tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang lain dan alam sekitarnya. Ciri lainnya yaitu berkembangnya ego ideal berupa cita-cita, idola, dsb.
b.      Kemampuan untuk melihat diri sendiri secaara objektiif.
Hal ini ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri dan kemampuan untuk menangkap humor termasuk yang menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran. Seperti, Ia tidak marah jika dikritik.
c.       Memiliki falsafah hidup tertentu.
Hal ini dapat dilakukan tanpa perlu merumusknnya dan mengucapkannya dalam kata-kata. Orang yang sudah dewasa sudah tahu denagn tepat tempatnya dalam rangka susunan objek-objek lain didunia. Orang yang seperti ini tidak lagi mudah terpengaruh.

Ciri-ciri ini biasanya dimulai sejak secara fisik tumbuh tanda-tanda sekunder.
2.      Perkembangan intelegensi
Inteligensi didefinisikan sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Jadi intelenjensi mengandung unsur pikiran atau rasio.
Ukuran intelegensi dinyatakan dalan IQ. Teori intelejensi yang meninjau dari sudut perkembangan dikemukan oleh Jean Piaget. Piaget berpendapat bahwa setiap orang mempunyai sistem pengaturan dari dalam pada sistem kognisinya. Perkembangan aspek-aspek kognitif meliputi hal-hal berikut:
a.       Kematangan, yang merupakan perkembangan susunan syaraf sehingga misalnya, funsi-funsi indra jadi lebih sempurna.
b.      Pengalaman, hubungan timbal balik dengan lingkungan.
c.       Transmisi social, hubungan timbal balik dengan lingkungan social., antara lain melalui pendidikan orang lain.
d.      Ekuilibrasi, system pengaturan dalam diri anak itu sendiri yang mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungan.
3.      Perkembangan peran sosial
Gejolak emosi remaja dan masalah remaja lain pada umumnya disebabkan oleh adanya konflik peran sosial. konflik peran sosial dapat menimbulkan gejolak emosi dan kesulitan-kesulitan lain pada masa remaja dapat dikurangi. Hal itu dapat dilakukan dengan memberi latihan-latihan agar anak dapat mandiri sedini mungkin. Dengan kemandirian tersebut anak dapat memilih jalannya sendiri dan ia akan berkembang lebih mantap.
4.      Perkembangan peran gender
Peran gender pada hakikatnya adalah bagian dari peran sosial. Teori freud ini dianggap oleh para ilmuwan yang lain sebagai berorientasi sebagai pria dan mnganggap wanita sebagai manusia yang rendah. Oleh karena itu teori ini banyak dikritik oleh orang.
5.      Perkembangan moral dan religi
Moral dan religi merupakan bagian yang cukup penting dalam jiwa remaja. Religi yaitu kepercayaan terhadap kekuasaan suatu zat yang mengatur alam semesta iniadalah sebagian dari moral. Hal itu, kerena dalam moral sebenarnya diatur segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan, serta perbuatan yang dinilai tidak baik sehingga perlu dihindari agama, oleh karena mengatur juga tingkah laku baik-buruk, secara psikologis termasuk dalam moral.
Hal lain yang termasuk dalam moral adalah sopan-satun, tata krama , dan norma-norma masyarakat.
Aliran psikoanalisis tidak membeda-bedakan antara moral, norma, dan nilai. Semua konsep itu menurut S. freud menyatukan dalam konsepnya tentang super-ego. Super –ego sendiri dalam teori freud merupakan bagian dari jiwa yang berfungsi untuk mengendalikan tingkah laku ego sehingga tidak bertentangan dengan masyarakat.
Super ego dibentuk melalui jalan internalisasi (penyerapan) larangan-larangan atau perintah –perintah yang datang dari luar  (khususnya dari orang tua), sedemikian rupa sehingga terpancar dari dalam diri sendiri (bertens, 1979:xxxiii). Sekali super ego telah terbentuk , maka ego tidak lagi hanya mengikuti kehendak-kehendak id (dorongan –dorongan naluri yang berasal dari alam ketidaksadaran). Akan tetapi , juga mempertimbangkan kehendak super-ego.
Demikianlah dalam menghadapi super-egonya akan berbuat sedemikian rupa sehingga tidak melanggar larangan ataupun tokoh masyarakat disekitar. Menurut aliran psikionalisis, orang-orang yang tidak memiliki hubungan yang harmonis denagn orangtuanya dimasa kecil, kemungkin besar tidak akan menimbulakan super-ego yang cukup kuat. Sehingga merekan akan lebih sering melanggat norma masyarakat. Kan tetapi ada teori lainyang beranggapan bahwa hubungan anak dengan orangtua bukanlah satu-satunya sarana pembentukan moral.
Untuk remaja, mores atau moral merupakan suatu kebutuhan tersendiri. Hal itu Karena mereka sedang dalam keadaan membutuhkan pedoman atau petunjuk dalam rangka mencari jalannya sendiri. Petunjuk ini dibutuhkan juga untuk menumbuhkan identitas dirinya, menuju kepribadian yang matang.







BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Pertumbuhan adalah perubahan-perubahan fisik yang nampak dan dapat diukur seperti berat dan tinggi badan. Pertumbuhan pada pria antara lain sebagai berikut:
1.      Pertumbuhan tulang-tulang.
2.      Testis (buah pelir) membesar.
3.      Tumbuh bulu kemaluan yang halus.
4.      Awal perubahan suara.
5.      Ejakualasi (keluarnya air mani).
6.      Bulu kemaluan menjadi keritik.
Sedangkan pada wanita antara lain:
1.      Pertumbuhan tulang-tulang.
2.      Pertumbuhan payudara.
3.      Tumbuh bulu halus dan lurus berwarna gelap di kemaluan.
4.      Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.
5.      Bulu kemaluan menjadi keriting.
6.      Haid.
B.     SARAN
Apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami selaku penulis menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun agar kami dapat memperbaiki makalah ini menjadi makalah yang sempurna.



DAFTAR PUSTAKA


Abortion Research Notes (1985): Vol. 14 Nos 1-2, Juni
Bertens, K. 1980. Memperkenalkan psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia.
Bales, J. 1985). “Gay Adolescents” Pain Compounded”. Apa Monitor,  Desember.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. 1987. Penelitian remaja dan KB di Jakarta dan Banjarmasin,  Manuskrip, Laporan Untuk BKKBN Pusat.










No comments:

Post a Comment