KATA PENGANTAR
السلام عليكم ور حمة الله و بر كا ته
Bismillahirrahmanirrahin.
Segala puji bagi Allah yang telah
menciptakan manusia beserta isinya. Tiada Tuhan selain Allah temapat kita
mencurahkan segalanya. Allah tiadak pernah membedakan umatnya hanya karena
fisiknya, kepandaiannya, kelebihannya, tapi Allah membedakkan umatnya
berdasarkan ketaqwaan yang dimiliki umatnya. Allah adalah satu-satunya yang
kita sembah. Dia-lah Zat yang kita sembah,tempat kita meminta pertolongan dan
ampunannya-Nya. Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan
kita,Nabi Muhammad SAW yang merupakan suri teladan. Berkat Nabi-lah kita dapat
merasakan dunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan
samapai saat ini.
Alhamdulillah kami ucapkan, karena masih
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini. Terima kasih
kepada teman-teman yang telah membantu untuk
menyelesaikan makalah ini. Namun penulis menyadari bahwa terdapat
kekurangan di dalam makalah. Oleh karena
itu, dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
Wassalamualaikum
wr.wb
Pekanbaru,28 Maret 2015
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
a. Konsep
Umum
Seringkali orang dengan
gampang mendefinisikan ramaja sebagai periode transisi antara masa anak-anak
kemasa dewasa, atau masa usia belasan tahun. Atau seseorang yang menunjukkan
tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah terangsang perasaannya, dan
sebagainya. Mendefinisakan remaja ternyata tidak mudah.
Dalam ilmu kedokteran
dan ilmu-ilmu lain yang terkait remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan
fisik ketika alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara antomis
berarti alat-alat kelamin khususnya dan keadaan tubuh pada umumnya memperoleh
bentuknya yang sempurna dan sudah berfungsi secara sempurna pula.
b. Identifikasi
Masalah
Apakah
kita sudah mengetahui apa itu pertumbuhan dan perkembangan remaja? Dan apakah
kita sudah memahami hal tersebut sebagai manusia yang telah melewati masa
remaja? bagaimana sikap kita menganggapi hal ini?
c. Alasan
pemilihan Masalah
Alasan
pemilihan masalah ini karena penulis telah melewati masa ini tetapi ada
bebarapa hal yang belum paham atau mengerti dan ingin berbagi ilmu dengan
teman-teman.
B.
Rumusan Masalah
a. Apa
itu pertumbuhan?
b. Bagaimana
pertumbuhan remaja?
c. Bagaimana
perkembangan remaja?
d. Bagaimana
remaja menurut hukum.
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini untuk memperluas dan lebih mengerti tentang
pertumbuhan dan perkembangan remaja. Agar tidak terjadi kesalahpahaman antara
keduannya.
D.
Manfaat
a. Pembaca
dapat mengetahui apa itu pertumbuhan remaja.
b. Pembaca
dapat mengetahui apa itu perkembangan remaja.
c. Penbaca
dapat lebih jelas membedakan keduannya.
d. Memperluas
pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan
atau Perkembangan Fisik
Pertumbuhan
sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi sehingga
pengertiannya lebih bersifat biologis. C.P. Chaplin (2002) mengartikan
pertumbuhan sebagai: satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari
bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan. Menurut A.
E. Sinolungan (1997), pertumbuhan menunjukkan pada perubahan kuantitatif, yaitu
yang dappat dihitung atau diiukur, seperti panjang atau berat tubuh.
Perubahan-perubahan fisik merupakan gejala primer
dalam pertumbuhan masa remaja, yang berdampak terhadap perubahan-perubahan
psikologi. Pada mulanya, tanda-tanda perubahan fisik dari masa remaja terjadi
dalam konteks pubertas. Dalam konteks ini, kematangan organ-organ seks dan
kemampuan reproduksi bertumbuh dengan cepat. Baik anak laki-laki maupun anak
perempuan mengalami pertumbuhan fisik yang cepat, yang disebut “growth spurt”
(percepatan pertumbuhan), dimana terjadi perubahan dan percepatan pertumbuhan
diseluruh bagian dan dimensi badan (Zigler dan Stevenson,1993). Pertumbuhan
cepat bagi anak perempuan terjadi 2 tahun lebih awal dari anak laki-laki.
Umumnya anak perempuan mulai mengalami pertumbuhan cepat pada usia 10.5 tahun
dan anak laki-laki usia 12.5 tahun. Bagi kedua jenis kelamin, pertumbuhan cepat
ini berlangsung selama kira-kira 2 tahun (Diamond dan Diamond 1986).
Di antara perubahan-perubahan itu yang terbesar
pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan
menjadi makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (di
tandai dengan haid pada wanita dan mimpi basa pada laki-laki) dan tanda –tanda
seksual sekuder yang tumbuh. Secara lengkap (Muss, 1968) membuat urutan
perubahan-perubahan fisik tersebut sebagai berikut:
a.
Pada anak perempuan:
1. Pertumbuhan
tulang-tulang.
2. Pertumbuhan
payudara.
3. Tumbuh
bulu halus dan lurus berwarna gelap di kemaluan.
4. Mencapai
pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.
5. Bulu
kemaluan menjadi keriting.
6. Haid.
7. Tumbuh
bulu-bulu ketiak.
b.
Pada anak laki-laki:
1. Pertumbuhan
tulang-tulang.
2. Testis
(buah pelir) membesar.
3. Tumbuh
bulu kemaluan yang halus.
4. Awal
perubahan suara.
5. Ejakualasi
(keluarnya air mani).
6. Bulu
kemaluan menjadi keritik.
7. Pertumbuhna
tinggi badan mencapai tingkat maksimal setiap tahunnya.
8. Tumbuh
rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot) dan akan bertumbuh tebal dan
gelap.
9. Tumbuh
bulu ketiak.
10. Akhir
perubahan suara.
11. Tumbuh
bulu di dada.
Perubahan-perubahan
fisik itu menyebabkan kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Pertumbuhan badan
yang mencolok misalnya. Penyesuaian itu tidak selalu dapat dilakukan dengan
mudah, terutama jika tidak ada dukungan dari orangtua. Berikut ini akan
diuraikan beberapa proses fisiologis yang mempengaruhi perumbuhan tibuh remaja,
khususnya pertumbuhan seksualnya.
1.
Hormone-hormon seksual
1. Kelenjar
bawah otak (pituitary)
Beberapa hormone yang dikeluarkan
oleh kelenjar bawah otak berpengaruh pada seksualitas, seperti berikut:
a. Hormone
pertumbuhan yang merangsang pertumbuhan tulang.
b. Hormone
perangsang pada pria, hormone yang mempengaruhi testis.
c. Hormone
pengendali pada wanita yang mempengaruhi indung telur untuk memproduksi sel-sel
telur.
d. Hormone
air susu yang mempengaruhi kelenjar susu dimasa wanita sedang menyusui.
2. Testis
Testis memproduksi hal-hal berikut:
a. Hormone
androgen dan testoteran.
b. Benih
laki-laki.
3. Indung
telur
Hal-hal yang diproduksi:
a. Hormone
progesterone.
b. Hormone
estrogen.
c. Sel
telur.
2.
Tanda-tanda seksual sekunder
Tanda-tanda
badaniah yang membedakan pria dan wanita ini disebut tanda-tanda seksual
sekunder. Sedangkan alat kelamin disebut juga sebagai tanda seksual primer.
B.
Perkembangan Psikologis Remaja
Menurut Reni Akbar Hawadi (2001) perkembangan secara
luas menunjukan kepada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki
individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan cirir-ciri yang baru.
Menurut F. J Monks, dkk pengertian perkembangan
menunjukkan pada suatu proses kearah yang lebiih sempurna dan tidak dapat
diulang kembali. Perkembangan menunjukkan pada perubahan yang bersiifat tetap
dan tidak dapat di ulang kembali. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai
proses yang kekeal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tinggakat
integrasi yang lebih tinggi berdasarkan pertumbuhan, kematangan, dan belajar.
Perkembangan psikologi dapat diitinjau dari berbagai
segi, yaitu: konsep diri, intelejensi, emosi, seksual, motif sosial, dan moral
serta religi.
1. Pembentukan
konsep diri
Secara psikoligi, kedewasaan adalah keadaan berupa sudah ada ciri-ciri psikologi
tertentu pada seseorang. Ciri-ciri psikologi itu menurut G.W Allport adalah
sebagai berikut:
a.
Pemekaran diri sendiri.
Hal
ini ditandai dengan kemampuan seorang untuk mengganggap orang atau hal lain sebagai
bagian dirinya sendiri. Perasaan egoisme berkurang, sebaliknya tumbuh perasaan
ikit memiliki. Salah satu tanda yang khas adalah tumbuhnya kemampuan untuk
mencintai orang lain dan alam sekitarnya. Ciri lainnya yaitu berkembangnya ego
ideal berupa cita-cita, idola, dsb.
b.
Kemampuan untuk melihat diri sendiri
secaara objektiif.
Hal
ini ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri dan
kemampuan untuk menangkap humor termasuk yang menjadikan dirinya sendiri
sebagai sasaran. Seperti, Ia tidak marah jika dikritik.
c.
Memiliki falsafah hidup tertentu.
Hal
ini dapat dilakukan tanpa perlu merumusknnya dan mengucapkannya dalam
kata-kata. Orang yang sudah dewasa sudah tahu denagn tepat tempatnya dalam
rangka susunan objek-objek lain didunia. Orang yang seperti ini tidak lagi
mudah terpengaruh.
Ciri-ciri ini biasanya dimulai sejak
secara fisik tumbuh tanda-tanda sekunder.
2. Perkembangan
intelegensi
Inteligensi didefinisikan sebagai keseluruhan
kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah
dan menguasai lingkungan secara efektif. Jadi intelenjensi mengandung unsur
pikiran atau rasio.
Ukuran intelegensi dinyatakan dalan IQ. Teori
intelejensi yang meninjau dari sudut perkembangan dikemukan oleh Jean Piaget.
Piaget berpendapat bahwa setiap orang mempunyai sistem pengaturan dari dalam
pada sistem kognisinya. Perkembangan aspek-aspek kognitif meliputi hal-hal
berikut:
a.
Kematangan, yang merupakan perkembangan
susunan syaraf sehingga misalnya, funsi-funsi indra jadi lebih sempurna.
b.
Pengalaman, hubungan timbal balik dengan
lingkungan.
c.
Transmisi social, hubungan timbal balik
dengan lingkungan social., antara lain melalui pendidikan orang lain.
d.
Ekuilibrasi, system pengaturan dalam
diri anak itu sendiri yang mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian
diri terhadap lingkungan.
3. Perkembangan
peran sosial
Gejolak emosi remaja dan masalah remaja lain pada
umumnya disebabkan oleh adanya konflik peran sosial. konflik peran sosial dapat
menimbulkan gejolak emosi dan kesulitan-kesulitan lain pada masa remaja dapat
dikurangi. Hal itu dapat dilakukan dengan memberi latihan-latihan agar anak
dapat mandiri sedini mungkin. Dengan kemandirian tersebut anak dapat memilih
jalannya sendiri dan ia akan berkembang lebih mantap.
4. Perkembangan
peran gender
Peran gender pada hakikatnya adalah bagian dari
peran sosial. Teori freud ini dianggap oleh para ilmuwan yang lain sebagai
berorientasi sebagai pria dan mnganggap wanita sebagai manusia yang rendah.
Oleh karena itu teori ini banyak dikritik oleh orang.
5. Perkembangan
moral dan religi
Moral dan religi merupakan bagian yang cukup penting
dalam jiwa remaja. Religi yaitu kepercayaan terhadap kekuasaan suatu zat yang
mengatur alam semesta iniadalah sebagian dari moral. Hal itu, kerena dalam
moral sebenarnya diatur segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan,
serta perbuatan yang dinilai tidak baik sehingga perlu dihindari agama, oleh
karena mengatur juga tingkah laku baik-buruk, secara psikologis termasuk dalam
moral.
Hal
lain yang termasuk dalam moral adalah sopan-satun, tata krama , dan norma-norma
masyarakat.
Aliran psikoanalisis tidak membeda-bedakan antara
moral, norma, dan nilai. Semua konsep itu menurut S. freud menyatukan dalam
konsepnya tentang super-ego. Super –ego sendiri dalam teori freud merupakan
bagian dari jiwa yang berfungsi untuk mengendalikan tingkah laku ego sehingga
tidak bertentangan dengan masyarakat.
Super ego dibentuk melalui jalan internalisasi
(penyerapan) larangan-larangan atau perintah –perintah yang datang dari luar (khususnya dari orang tua), sedemikian rupa
sehingga terpancar dari dalam diri sendiri (bertens, 1979:xxxiii). Sekali super
ego telah terbentuk , maka ego tidak lagi hanya mengikuti kehendak-kehendak id
(dorongan –dorongan naluri yang berasal dari alam ketidaksadaran). Akan tetapi
, juga mempertimbangkan kehendak super-ego.
Demikianlah dalam menghadapi super-egonya akan
berbuat sedemikian rupa sehingga tidak melanggar larangan ataupun tokoh
masyarakat disekitar. Menurut aliran psikionalisis, orang-orang yang tidak
memiliki hubungan yang harmonis denagn orangtuanya dimasa kecil, kemungkin
besar tidak akan menimbulakan super-ego yang cukup kuat. Sehingga merekan akan
lebih sering melanggat norma masyarakat. Kan tetapi ada teori lainyang
beranggapan bahwa hubungan anak dengan orangtua bukanlah satu-satunya sarana
pembentukan moral.
Untuk remaja, mores atau moral merupakan suatu
kebutuhan tersendiri. Hal itu Karena mereka sedang dalam keadaan membutuhkan
pedoman atau petunjuk dalam rangka mencari jalannya sendiri. Petunjuk ini
dibutuhkan juga untuk menumbuhkan identitas dirinya, menuju kepribadian yang
matang.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pertumbuhan
adalah perubahan-perubahan fisik yang nampak dan dapat diukur seperti berat dan
tinggi badan. Pertumbuhan pada pria antara lain sebagai berikut:
1. Pertumbuhan
tulang-tulang.
2. Testis
(buah pelir) membesar.
3. Tumbuh
bulu kemaluan yang halus.
4. Awal
perubahan suara.
5. Ejakualasi
(keluarnya air mani).
6. Bulu
kemaluan menjadi keritik.
Sedangkan pada wanita antara lain:
1. Pertumbuhan
tulang-tulang.
2. Pertumbuhan
payudara.
3. Tumbuh
bulu halus dan lurus berwarna gelap di kemaluan.
4. Mencapai
pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.
5. Bulu
kemaluan menjadi keriting.
6. Haid.
B.
SARAN
Apabila
ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami selaku penulis
menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun agar kami dapat memperbaiki
makalah ini menjadi makalah yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Abortion Research Notes (1985): Vol. 14
Nos 1-2, Juni
Bertens, K. 1980. Memperkenalkan
psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia.
Bales, J. 1985). “Gay Adolescents” Pain
Compounded”. Apa Monitor, Desember.
Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia. 1987. Penelitian remaja dan KB di Jakarta dan Banjarmasin, Manuskrip, Laporan Untuk BKKBN Pusat.
No comments:
Post a Comment