Translate

Friday 29 May 2015

Home Industri

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Saat ini dengan pesatnya perkembangan zaman menuntut setiap individu untuk kreatif dan juga inovatif dalam berkarya dan berusaha. Pesatnya persaingan antar induvidu membuat  dunia bisnis pada saat ini mengalami puncak persaingan, baik itu usaha kecil usaha menegah sampai pada usaha besar. Namun, jika kita lihat pada usaha kecil yang kini sudah mulai digandrungi banyak orang lebih sering terkena imbas- imbas kegagalan dalam bisnis. Karena kecilnya ruang lingkup pembisnis kecil atau yang sering juga di sebut dengan Home industry.
Home industri merupakan jenis wirausaha yang masih dalam lingkup kecil. Wirausaha ini lebih mudah dilakukan untuk para wirausahawan yang memiliki modal awal yang minim. Produk yang bisa dibuat untuk home industri beragam jenisnya, diantaranya adalah keripik bawang, keripik ubi, kue cake, donat, coklat, jilbab, brosh dan lain sebagainya.Pada saat ini telah banyak persaingan usaha home industry, oleh karenanya perlu diadakan penelitian untuk melihat bagaimana bentuk usaha Home Industri ini, agar pemula-pemula bisnis dapat melihat contohnya.
B.     Tujuan
Makalah ini bertujuan sebagai pemenuh tugas dari dosen pembimbing sekaligus sebagai tambahan ilmu bagi penulis dan pembacanya .
C.    Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan Home Industri ?
2.      Apa contoh home industri?
D.    Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas home industry dan contoh usaha rumahan yang ada disekitar kiat.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Home Industri ( Usaha Rumahan )
Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang Industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya, Home Industry (atau biasanya ditulis/dieja dengan “Home Industri”) adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No. 9 Tahun 1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000.[1]
Kriteria lainnya dalam UU No 9 Tahun 1995 adalah: milik WNI, berdiri sendiri, berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun tidak. Home Industri juga dapat berarti industri rumah tangga, karena termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga.
Tujuan bisnis di rumah sendiri untuk mencapai keuntungan dan kesinambungan usaha; Sebagaimana layaknya suatu bisni akan mempunyai tujuan utama untuk memperolej keuntungan yang optimum dengan pengorbanab yang efesien, maka bisnis yang dilaksanakan di rumah sendiri mempunyai tujuan yang sama. Disamping itu juga adanya tujuan agar usaha yang dijalankan memiliki kesinambungan, terus bergulir dalam kondisi bagaimanapun walaupun persaingan bisnis dirasakan cukup ketat. Kesinambungan bisni agar terjaga maka harus terus memelihara kepuasan pelanggan melalui penciptaan produk yang berkualitas dan pelayanan yang sebaik mungkin kepada pasar sasaran.[2]
Keuntungan mengelola bisnis di rumah sendiri
Sangat banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan mengelola bisnis dirumah sendiri. Keuntungan tersebut antara lain :
a.       Relative tidak ada biaya transportasi ke tempat bisnis
Sehubung bisnis dilakukan di rumah sendiri maka kita dapat menghemat sebagian biaya berupa biaya transportasi. Hal ini berbeda jika bisnis yang dijalankan di tempat lain yang jauh dari rumah, aka nada biaya transportasi untuk berangkat menuju tempat bisnis dan pulang dari tempat bisnis.
b.      Waktu bisa relative lebih fleksibel
Pada saat tertentu kita dapat melayani konsumen pagi hari atau malam hari. Hal ini tidak jadi masalah karena kita tinggal di rumah sendiri yang sekaligus menjadikan rumah tersebut sebagai tempat usaha.
c.       Dapat sambil melaksanakan tugas dan memonitor keluarga
Sehubung dengan bisnis tersebut dilaksanakan di rumah sendiri maka pada saat tertentu khususnya diluar jam sibuk, kita dapat melaksanakan pekerjaan keluarga.
d.      Tidak ada kewajiban mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan kapada “bos”
Pada bisnis ini kita yang menjadi pemilik sekaligus manajer bahkan bisa juga merangkap menjadi karyawan. Dengan demikian tidak perlu direpotkan dengan urusan mempertanggungjawaban kepada atasan karena kita adalah bos dari bisnis sendiri.



e.       Keuntungan bersih menjadi milik sendiri
Karena pemilik bisnis yang merangkap manajer dan karyawan, dengan demikian keuntungan bersih dari bisnis yang dijalankan dirumah sendiri akan menjadi milik sendiri pula.
f.       Merasa aman dan nyaman
Terutama bagi perempuan mengelola bisnis dirumah sendiri akan merasa lebih aman dan nyaman jika dibandingkan bisnis di tempat jauh dari rumah. Karena resiko yang dialami pun lebih sedikit.
g.      Lebih merasakan kepuasan
Berbeda jika anda bekerja pada orang lain, tingkat kepuasan yang diterima jauh lebih kecil dibandingkan kepuasan yang diperoleh dngan mengelola bisnis dirumah sendiri. Tingkat kepuasan mengelola bisnis dirumah sendiri relative lebih tinggi karena kita terlibat sepenuhnya dalam aktivitas bisnis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koreksi bahkan sebagian dari rumah anda untuk berputarnya roda bisnis tersebut.[3]
Kerugian atau kegagalan pada Usaha Home Industri
Belum ada seorang wirausaha yang sukses belum pernah mengalami kegagalan. Biasaya wirausahaan yang cerdas selalu bangkit dari setiap kegagalan yang dialaminya. Oleh karenanya, kegagalan usaha itu muncul karena berbagai hal ;
1.      Kegagalan karena diri sendiri.
2.      Kegagalan karena factor dari luar dan anda berhenti mencoba
3.      Kegagalan karena bencana alam atau force manjuer.[4]
B.     Home Industri Ikatan Usaha Muda Mawaddah
Ikatan Usaha Muda Mawaddah merupakan salah satu bentuk usaha home industry yang didirikanoleh beberapa mahasiswa. Ikatan usaha muda mawaddah ini tergolong usaha rumahan yang baru di pekanbaru,  ia  berdiri pada awalbulan Maret tahun 2015, yang didirikan oleh seorang mahasiswiyang bernama Syarifah dengan didukung oleh teman-teman dekatnya. Sebenarnya usaha ini berawal pada akhir bulan November  tahun 2014ketika ifah (panggilan akrab Syarifah ) berjualan pada acara wisuda Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, dan pada saat itulah ia bertemu dengan Nafisah yang kemudian menjadi partnernya untuk mendirikan Ikatan Usaha Muda Mawaddah ini. Nah, pada saat itu sang penggagas usaha berpikir bahwa kebanyakan mahasiswa yang telah mendapat gelar sarjana berakhir menjadi seorang pengangguran. Dari pemikiran tersebutlahsang penggagas usaha tergerak untuk melaksanakan wirausaha yang hanya berawal dari berjualan donat keliling seharga seribu perdonatdengan beberapa bok saja.[5]
Kemudian dikarenakan adanya dukungan dan motivasi dari seorang teman yang menguatkan untuk terus menjalankan usaha penjualan donat ini, meskipun awalnya banyak mengalami kerugian. Tetapi hal itu tidak mengurangi semangat sang penggagas dalam berwirausaha. Yang awalnya hanya 2 orang anggota, kemudian bertambah menjadi 5-6 orang anggota, timbullah ide untuk membuat sebuah ikatan yang bisa dijadikan usaha pasti.
Maka berkumpullah mahasiswi-mahasiswi berjiwa wirausaha ini untuk merumuskannama dari usaha yang sedang dijalankan. Hasilnya terbentuklah nama Ikatan Usaha Muda Mawaddah. Seiring dengan berjalannya waktu maka anggota dari usaha kecil ini bertambah hingga 18 orang anggota.
Kemudian usaha ini tidak hanya menjual donat, beberapa bulan setelah usaha ini dibentuk maka produk yang ditawrkan bertambah menjadi beberapa produk. diantara produk yang telah ditawarkan oleh Ikatan Usaha Muda Mawaddah, yaitu:
1.      Donat
2.      Coklat
3.      Hijab
4.      Brosh
5.      Fashion
6.      Make-up[6]
Tujuan dari didirikannya Ikatan Usaha Muda Mawaddah ini tidak semata-mata untuk mencari keuntungan tetapi untuk
1.      Menciptakan mahasiswa yang berjiwa wirausaha.
2.      Menghasilkan mahasiswa yang mempunyai skill dan kemampuan tertentu.
3.      Menciptakan pasar yang dapat memasarkan produk dari skill yang dimiliki.
4.      Menciptakan lapangan perkerjaan.
Selain itu, tujuan dari Ikatan Usaha Muda Mawaddah ini juga untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu dari segi ekonomi. Karena dalam Ikatan Usaha Muda Mawaddah tidak meletakkan harga jual yang tinggi. Harganya cukup ekonomis dan sangat membantu mahasiswa yang berada pada kalangan urang mampu. Contohnya pada produk make-up Ikatan Usaha Muda Mawaddah hanya menetapkan harga Rp 80.000 lebih rendah dari pada harga pasaran.
Dalam Ikatan Usaha Muda Mawaddah ini ada system Feed Back. Maksudnya setiap ada mahasiswa yang memiliki keahlian dalam bidang apa pun yang menghasilkan suatu produk, tetapi tidak ada pasar untuk mendistribusikan produk tersebut maka akan ada feed back atau timbal balik antara yang memiliki keahlian dengan Ikatan Usaha Muda Mawaddah.Mahasiswa yang memiliki keahlian boleh memasarkan produk di pasar Ikatan Usaha Muda Mawaddah dan timbal baliknya mahasiswa tersebut harus memasarkan produk Ikatan Usaha Muda Mawaddah.
Dan untuk bergabung dengan Ikatan Usaha Muda Mawaddah, anggota harus mengisi formulir dan melengkapi persyaratan pendaftaran seperti fotocopy KTP, fotocopy KTM, membayar uang pendaftaran dan lain sebagainya. Ikatan Usaha Muda Mawaddah juga memiliki program pelatihan untuk para anggota. Selain melatih bagaimana berwirausaha para anggota juga diajak untuk sama-sama bisa membuat produk-produk yang dimiliki Ikatan Usaha Muda Mawaddah. Sehingga setiap anggota punya keahlian yang bisa menghasilkan keuntungan.
Dalam berwirausaha pasti akan mengalami hambatan-hambatan yang dapat mengganggu perjalanan usaha yang sedang dirintis. Hambatan-hambatan tersebut diantaranya sebagai berikut:
1.      Banyaknya persaingan usaha yang sama,
2.      Modal yang masih minim,
3.      Kurangnya pemahaman anggota tentang berwirausaha
4.      Seringnya mengalami kerugian.



C.    Produksi Coklat HF Home Industri Ikatan Usaha Muda Mawaddah
Pada pembahasan ini, akan membahas seputar kewirausahaan Coklat HF dan juga cara produksi coklat HF
a. Home Industri Coklat HF
 Coklat HF merupakan salah satu bentuk produksi dari usaha rumahan milik Ikatan Usaha Muda Mawaddah, yang dikoordinatori oleh Hidayati Ferlis sekaligus  pembuat coklat. Pada awal nya usaha Coklat Hf  ini  hanya berdiri sendiri sejak tahun 2013, namun melihat peluang yang besar jika bergabung dan bekerja sama dengan Ikatan Usaha Muda Mawaddah akhirnya tanpa ragu Yati pun bergabung.
Adapun modal awal yati untuk memulai usaha coklat ini adalah Rp. 1.300.000,- namun pada saat ini yati bisa mendapatkan omset ±500.000/bulan. Untuk seorang mahasiswi muda memulai usaha ini tidak lah mudah, namun dengan manajerial yang baik Coklat HF mulai berkembang dan inovatf.[7]
Coklat HF memproduksi 3 jenis coklat, yakni ;
1. Coklat cemilan, coklat ini di bandrol 1.000 rupiah per biji nya.
2. Coklat ucapan, coklat ini dibandrol mulai dari 30.000- 110.000
Dihargai tergantung pada berapa jumalah isi pesanannya, untuk coklat berisi 12 dihargai Rp. 30.000,- , isi 25 dihargai Rp. 65.000,- , isi 32 dihargai Rp. 80.000,- dan isi 44 Dihargai Rp. 110.000,-.
3. Coklat lebaran, biasanya di hitung perkg atau pertoples. Mulai dari Rp. 130.000,- (untuk cetakan biasa) hingga Rp. 160.000,- (untuk cetakan hellokitty).
b. Cara Produksi Coklat HF




Bahan- bahan Coklat
1. Coklat Batang (black chocholate, white chocholate, dan pink chocholate)
2. Air Panas
3. Selai, sesuai selera (dalam pembuatan coklat kali ini menggunakan selai Blubery)

Alat-alat
1. Cetakan coklat
2. Baskom untuk ngeTim coklat
3. Lemari Es
Cara Pembuatan Coklat HF

1           1.      Panaskan air terlebih dahulu untuk mencairkan
2. Setelah air dipanaskan menjadi bersuhu ± 80º , tuangkan dalam baskom kecil lalu letakan coklat batang yang ada didalam plastic ke dalam baskom berisi air panas tersebut (di tim), ± selama 5 menit.

3. Menjelang coklat mencair, bersihkan tempat cetakan dengan menggunakan kuas dan air hangat. Hal ini agar cetakan menjadi steril dan juga baik untuk kualitas coklatnya.

4. Lalu, masukan coklat yang telah cair ke dalam cetakan,  ± 2/3 cetakan. Dan tambahkan sedikit selai(kali ini yang digunakan adalah selai bluberry)  dan penuhkan cetakan dengan coklat kembali, agar selai tertutup.


5. Setelah proses mencetak coklat, sekarang masukan coklat yang telah dicetak tadi ke dalam lemari es, selama ± 3- 4 menit.

6. setelah 4 menit, keluarkan coklat dan tunggu   2 menit agar coklat menyatu dengan selai. Lalu  sajikan lah.

NB: Jika menggunakan selai, coklat hanya bisa dikonsumsi sampai 3 hari. Tapi jika tanpa selai coklat bisa awet hingga 10 hari.



[1] Yuyus Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan (Jakarta: Kencana, 2010), 102.
[2] Suprayanto, Kewirausahaan (Bandung: Alfabeta, 2013), 178.
[3]  Suprayanto, Kewirausahaan, 180.
[4] Hendro, Dasar- dasar Kewirausahaan (Jakarta: Erlangga, 2011), 51.
[5] Wawancara bersama Syarifah, pada tanggal 3 Mei 2015 di Rumah Produksi Coklat HF
[6] Wawancara bersama Harfisah, 05 Mei 2015, di Rumah Produksi Coklat HF
[7] Wawancara bersama Hidayati Ferlis, 05 Mei 2015

No comments:

Post a Comment