Translate

Friday 29 May 2015

Komunikasi Kantor

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kantor merupakan tempat atau suatu lingkungan yang menjadi tempat organisasi untuk beraktivitas dalam mencapai tujuanya. Suatu gedung atau bangunan yang disebut kantor sangat identik dengan yang namanya ruang kerja atau ruang perkantoran karena di area itulah segala kegiatan administrasi perkantoran diadakan. Kantor dapat diartikan sebagai ruangan yang didalamnya digunakan untuk aktivitas-aktivitas organisasi, tidak mengherankan bawasanya setiap kator mempunyai tata ruangan yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Produktivitas suatu organisasi secara langsung atau tidak langsung akan dipengaruhi oleh penataan ruang kerja, baik dalam arti positif maupun negatif. Oleh karena itu, pemilihan ruang kerja harus menjadi salah satu agenda dari pihak manajemen, karena akan mempengaruhi produktivitas sebuah organisasi. Mengingat hal tersebut, desain kantor yang  efektif sekaligus efisien mutlak diperlukan, yang semuanya tergantung pada tiga hal, yaitu peralatan, arus kerja, dan pegawai.Dalam melaksanakan tata usaha, suatu faktor penting yang turut menentukan kelancarannya ialah penyusunan tempat kerja atau tata ruang dengan sebaik-baiknya.Tataruang sendiri merupakan penentuan mengenai kebutuhan ruang dan penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk menciptakan susunan yang praktis dari faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.  Karena dengan adanya tata ruang kantor dapat menjadikan pekerjaan di kantor  menjadi lebih efekti dan efeisen yang mana dapat memberikan kenyamanan bagi para pegawai yang bekerja di ruang kantor sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Dalam beberapa instasi tata ruang kantornya memiliki gaya atu model penataan ruang yang berbeda beda. Tata ruang yang berbeda ini dipengaruhi oleh kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuannya. Walaupun ada perbedaan penataan ruang kantor antara instansi yang satu dengan yang lain tetapi ada standart baku yang sudah berlaku secara umum bagaimana tata ruang yang ideal dalam sebuah kantor. Hal inilah yang menjadikan kami tertarik untuk melakukan observasi tataruang kantor di Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo, untuk mengetahui apakah tatauang kantor disana sudah ideal dengan kebutuhan instansi tersebut dalam mencapai tujuan organisasinya.
B.  Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pembimbing juga untuk menambah pengetahuan dan pemahaman pembaca agar lebih memahami apa itu komunikasi kantor serta tataruang kantor yang baik dan benar
C.  Latar Belakang
1.      Apa yang dimaksud dengan komunikasi kantor ?
2.      Apa yang dimaksud dengan tataruang kantor ?
3.      Apa ruang lingkup tata ruang kantor ?
4.      Bagaimana tata ruang kantor yang baik ?







BAB II
KOMUNIKASI KANTOR DAN TATA RUANG KANTOR

A.    Komunikasi Kantor
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia karena sejak dilahirkan manusia sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Orang yang terlibat dalam komunikasi harus memiliki kesamaan makna mengenai apa yang disampaikan. Bila tidak ada kesamaan makna berarti tidak akan terjadi komunikasi.
Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan. Komunikasi yang akan dibicarakan adalah komunikasi kantor yakni komunikasi yang terjadi dan berlangsung dalam kantor, atau ada yang menyebut dengan istilah tata hubungan kantor (Office comunitation).           
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak kepihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut. Unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasia adalah:
Komunikator    : orang yang menyampaikan pesan
Pesan                 : ide atau informasi yang disampaikan
Media                : sarana komunikasi
Komunikan       : audience, pihak yang menerima pesan
UmpanBalik   : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan, ada yang menerima atau mendengarkan pesan, ada pesan itu sendiri, ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan.Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan bersamat erhadap ide atau pesan yang disampaikan.
Kantor adalah orang-orang, ini yang dikatakan olehG.R.Terry dalam bukunya Office Organitation and Motivation. Pernyataan ini mengandung suatu pengertiaan, bahwa merupakan suatu kenyataan pekerjaan kantor itu dilaksanakan oleh orang-orang, dan untuk kepentingan orang-orang. Wajah kantor sangat ditentukan oleh aktifitas orang-orang yang adad alam kantor.
Jadi perlu diperhatikan bahwa pengertian kantor tidak cukup hanya melihat gedung atau orang-orang yang ada dalam gedung, tetapi harus melihat kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang yang ada dalam gedung itu. Tempat itu dinamakan kantor apabila orang-orang yang ada didalamnya melakukan kegiatan yang bersifat tulis menulis. Di negara kita kegiatan itu disebut dengan istilah yang lebih populer “tata usaha”.Jadi, suatu tempat dimana dilaksanakan kegiatan tata usaha disebut kantor.
Dapat pula dikatakan, kantor merupakan pusat pengolahan keterangan-keterangan, tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor, tempat pegawai menyelesaikan pekerjaana dministrasi atau pekerjaan tata usaha.Kantor adalah keseluruhan gedung dengan ruang-ruang kerjanya yang menjadi tempat pelaksanaan tata usaha dan kegiatan-kegiatan manajemen maupun berbagai tugas resmi lainnya dari pimpinan suatu organisasi.
Komunikasi kantor dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :Tata hubungan administrasi, disebut juga tata hubungan fungsi, yaitu fungsi setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator atau sebagai manager. Jadi tata hubungan administrasi, adalah tata hubungan yang dilakukan oleh setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator atua sebagai manegeer dengan para bawahan atau para pelaksananya yang mengandung unsur perintah.Hubungantatausaha, adalah hubungan yang terjadi atau yang berlangsung antara satuan organisasi dalam suatu organisasi, yang tidak mengandung unsur perintah.
B.   Etika Komukasi Kantor
Etika Komunikasi Kantor merupakan suatu rangkuman istilah yang mempunyai pengertian tersendiri. Etika erarti norma, nilai, kaidah, atau ukuran tingkahl aku yang baik. Komunikasi kantor ialah penyampaian warta yang mengandung macam-macam keterangan dalam bidang tatausaha dari seseorang kepada orang lain yang terjadi dalam lingkungan suatu kantor.
Pada dasarnya komunikasi kantor dapat berlangsung secara lisan maupun ertulis. Secara lisan, dapat terjadi secaral angsung (tatap muka, face to face) tanpa melalui perantara.Secara tidak langsug berarti melalui suatu perantara (telpon). Secara tertulis misalnyadengan menggunakan surat.Komunikasi kantor merupakan hubungan antara pegawai dengan pegawailainnya.etika merupaka syarat mutlak dalam hubungan antar pagawai .oleh karena itu,setiap pegawai kantor dalam menjalankan tatahubungan kantor harus mempunyai:
a.       Kesusilaan,danataubudipekerti yang baik
b.      Kesopanandalamsegalasegikehidupandan tindakannya
c.       Etikamenjadipedomanbagipegawaidalamberhubunganataudalamberkomunikasi
Komunikasi merupakan salah satu bidang yang sangat panting dalam kegiatan kantor menilik hakikat kantor sebagai kumpulan orang yang bersama-sama menyelenggarakan kegiatan kantor atau kegiatan ketata usahaan. seorang manajer harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan semua pegawai kantor baik secara horisontal maupun vertikal atau secara diagonal. pengurusan innformasi atau information handling yakn imenyampaian dan penerimaan berita, akan berjalan dengan baik bila dalam kantor itu terdapat komunikasi yang efektif.
C.    Definisi tata ruang perkantoran
Dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan organisasi, suatu faktor penting yang turut menentukan kelancarannya adalah penyusunan tempat kerja dan alat perlengkapan kantor dengan baik, rapi, dan semenarik mungkin sehingga menambah semangat kerja para pegawainya. Prokdutivitas suatu organisasi secara langsung akan dipengaruhi oleh penataan ruang, baik dalam arti positif atau negatif (Sukoco, 2006).
Untuk memperjelas definisi tataruang perkantoran, berikut terdapat beberapa pendapat para ahli yang mendefinisikan tataruang perkantoran :
a.       Menurut Littlefield dan Peterson (1956) mendefinisikan tataruang perkantoran dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia.
b.      George Terry (1958) menyebutkan tataruang perkantoran adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.
c.       Gustafsson (2002), penataan ruang kerja di sebuah kantor akan mempengaruhi kedinamisan suatu tempat kerja.
d.      Quible (2002), ruang kerja menjelaskan penggunaan ruang secara efektif serta mampu memberikan kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, maupun memberi kesan mendalam bagi pegawai.


D.    Tujuan dan keuntungan tata ruang perkantoran
Dalam menyusun ruang untuk kerja perkantoran, ada beberapa tujuan yang perlu dicapai. Tujuan itu merupakan pula syarat-syarat (pedoman) yang hendaknya dipenuhi dalam setiap tataruang kantor yang baik. Tujuan tataruang kantor tersebut adalah :
1.      Pekerjaan di kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin.
2.      Rangkaian aktivitas tatausaha dapat mengalir secara lancar.
3.      Segenap ruang dipergunakan secara efesien untuk keperluan pekerjaan.
4.      Kesehatan dan kepuasan bekerja para pegawai dapat terpelihara.
5.      Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berkangsung secara memuaskan.
6.      Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang organisasi atau instansi tersebut.
7.      Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah sewaktu-waktu bila diperlukan.
Tataruang perkantoran yang baik akan bermanfaat bagi organisasi yang bersangkutan dalam menyelesaikan pekerjaan. Manfaat dari pada tataruang perkantoran yang baik tersebut antara lain :
1.      Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena berjalan mondar-mandir yang sebetulnya tidak perlu.
2.      Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
3.      Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya.
4.      Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui suatu bagaian tertentu.

E.     Azas- Azas tata ruangan kantor
Richard Muther (1955) merumuskan 6 asas pokok tataruang instansi yang baik. Asas tersebut antara lain :
1.      Asas mengenai jarak terpendek. Dalam asas ini suatu tataruang yang baik ialah tataruang yang memungkinkan proses penyelenggaraan suatu pekerjaan dapat ditempuh dengan jarak sependek mungkin.
2.      Asas mengenai rangkaian kerja. Dalam asas ini tataruang yang baik ialah menempatkan para pegawai dan alat-alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urut-urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Asas ini merupakan kelengkapan daripada asas jarak terpendek. Jarak terpendek tercapai kalau para pekerja atau alat-alat ditaruh berderet-deret menurut urutan proses penyelesaian pekerjaan tersebut. Menurut asas ini suatu pekerjaan harus senantiasa bergerak maju dari permulaan dikerjakan sampai selesai, tidak ada gerak mundur atau menyilang. Hal ini tidak berarti bahwa jalan yang ditempuh harus selalu berbentuk garis lurus. Yang terpenting ialah proses itu selalu mengarah maju ke muka menuju ke penyelesaian.
3.      Asas mengenai penggunaan segenap ruang. Suatu tataruang yang baik ialah yang mempergunakan sepenuhnya semua ruang yang ada. Ruang itu tidak hanya yang berupa luas lantai saja (ruang datar), melainkan juga ruang yang vertikal ke atas maupun ke bawah sehingga kemungkinan ruang yang tidak terpakai itu kecil.
4.      Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja. Suatu tataruang yang baik ialah yang dapat diubah atau disusun kembali dengan tidak terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang besar.


Menurut Martinez (1990) dan Quible (2001), ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan guna mendesain layout kantor yang efektif, antara lain :
1.      Menganalisis hubungan antara peraalatan, informasi, dan pegawai dalam arus kerja,
2.      Mengondisikan arus kerja agar bergerak dalam bentuk garis lurus dan meminimalisir kemungkinan terjadinya crisscossing dan backtracking,
3.      Pegawai maupun tim kerja yang melakukan pekerjaan serupa harus ditempatkan dalam area yang berdekatan,
4.      Pegawai maupun divisi yang berhubungan dengan publik harus ditempatkan berdekatan dengan pintu masuk kantor,
5.      Pegawai maupun tim kerja yang membutuhkan konsenterasi harus ditempatkan di ruang kerja yang suasananya lebih tenang,
6.      Alokasi ruang harus berdasarkan posisi, pekerjaan yang dilakukan, dan peralatan khusus yang diperlukan masing-masing individu,
7.      Furnitur dan peralatan harus sesuai dengan kebutuhan,
8.      Lorong ahrus nyaman dan lebaruntuk mengantisipasi pergerakan yang efisien dari pekerja,
9.      Pertimbangan keamanan harus diberikan prioritas tinggi,
10.  Area terbuka yang besar lebih efisien dibandingkan ruangan kecil yang tertutup,
11.  Provisi yang tepat bagi pencahayaan, dekorasi, AC, kelembaban dan kontrol suara,
12.  Memperhatikan kebutuhan perluasan kantor di masa datang,
13.  Pekerjaan harus datang pada pegawai, bukan sebaliknya.
F.     Standar ruang kantor
Setiap kantor harus memiliki persyaratan lingkungan fisik yang harus diperhatikan dan diatur sebaik baiknya oleh setiap manajer perkantoran  modern. Di tahun 1963, Inggris telah menetapkan Undang-Undang Perkantoran (The Office Act), yang didalamnya antara lain memuat  beberapa persyaratan atau standar  yang harus dimiliki oleh setiap ruang kantor.  Seharusnya pemerintah Indonesia memiliki peraturan yang serupa bahkan lebih rinci lagi, karena yang menghuni kantor setiap hari adalah pegawai-pegawai yang menjadi abdi bangsa dan abdi masyarakat, melebihi hunian hotel berbintang.
Standar-standar kantor menurut The Office Act itu meliputi antara lain :
a.       Pemeliharaan kebersihan bangunan kantor,, perlengkapan, dan perabotan harus dilakukan secara rutin dan terus menerus, sehingga tercipta kantor yang bersih
b.      Luas ruang kantor tidak boleh dijejali dan sesak oleh pegawai. Standar yang diperuntukkan bagi setiap pegawai paling tidak seluas 40 square feet, atau setara dengan ukuran 3,7 m2 bagi setiap pegawai. Apabila dalam satu ruangan terdapat seorang kepala seksi dengan 4 (empat) pegawai, maka luas ruangan yang harus disiapkan hanya untuk pegawai adalah 3,7 m x 5 pegawai = 18,5 m2, belum termasuk ukuran untuk  mobiler, perabot dan peralatan kantor lainnyaa.
c.       Suhu Udara.
Dalam ruangan kantor perlu dipertahankan temperatur yang layak untuk    sebuah ruang kerja  minimum 16 derajat Celcius sampai 22 derajat Celcius. Dalam setiap ruang kerja perlu diupayakan secara permanen sirkulasi  udara segar atau udara yang telah dibersihkan.
d.      Penerangan Cahaya
Dalam ruang kantor cahaya alami atau cahaya lampu yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan ruangan harus diupayakan sedemikian rupa dan perlengkapan   penerangan lampu disetiap ruangan harus terawat dengan baik. Jangan sampai terjadi, ada bola lampu dibiarkan mati.


e.       Fasilitas kesehatan
Kamar kecil, toilet, dan sejenisnya harus disediakan untuk para petugas serta terpelihara kebersihannya.Fasilitas cuci dan ruang cuci muka / tangan dengan air hangat dan dingin berikut sabun  dan handuk harus disediakan secara terus menerus.
f.       Air minum
Air bersih untuk keperluan minum pegawai harus disediakan melalui pipa air minum atau disediakan tempat  air minum  khusus.
g.      Tempat pakaian
Dalam kantor harus disediakan tempat (kapstok) untuk menggantungkan pakaian yang tidak dipakai pegawai sewaktu kerja serta fasilitas mesin untuk mengeringkan pakaianm pegawai yang basah, karena salju atau karena hujan.
h.      Tempat duduk petugas harus disediakan tempat duduk untuk keperluan bekerja dengan sandaran kaki bila perlu
i.        Lantai, gang , dan tangga.
Lantai harus dijaga agar tidak mudah orang tergelincir, tangga diberi pegangan untuk    tangan, dan bagian–bagian yang terbuka diberi pagar.
j.        Mesin
Bagian mesin yang berbahaya harus diberi pelindung dan pegawai yang mengoperasikannya  harus cukup terlatih
k.      Beban berat
Petugas tidak boleh ditugaskan mengangkat , membawa atau memindahkan  beban berat yang dapat mendatangkan kecelakaan
l.        Pertolongan pertama pada kecelakaan
Dalam ruang kerja harus disediakan kotak / lemari obat untuk pertolongan pertama    dan perlu disiapkan seorang pegawai atau perawat yang terlatih untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan.
m.    Penjagaan kebakaran
Alat pemadam kebakaran dan sarana untuk mengevakuasi pegawai dari bahaya kebakaran harus disediakan secara memadai termasuk lonceng (alarm) tanda bahaya kebakaran.
n.      Pemberitahuan kecelakaan
Kecelakaan dalam kantor yang menyebakan kematian atau absen petugas lebih dari 3 hari harus dilaporkan kepada pihak yang berwajib.[1]
G. Bentuk tata ruang kantor
Menurut Harry L. Wylie dalam bukunya Office Manajement Handbook (1958), membedakan tataruang menjadi dua macam yaitu Tataruang yang terpisah-pisah dan Tataruang yang terbuka. Sedangkan menurut para ahli yang lain tataruang dibedakan menjadi tiga yaitu Tataruang kantor Terbuka, Tataruang kantor Tertutup, dan Tataruang kantor Gabungan.
a.       Tataruang Kantor Terbuka
Ruang pimpinan dan para pegawainya berada dalam satu ruangan terbuka tanpa adanya sekat pemisah.
b.      Tataruang Kantor Tertutup
Susunan tataruang ini dibagi dalam kamar-kamar atau ruangan terpisah.Kamar atau ruangan ini pada umumnya dipisahkan berdasarkan pelaksanaan fungsi tiap-tiap seksi atau bagian.
c.       Tataruang Kantor Gabungan
Kombinasi antara tataruang terbuka dan tertutup.Untuk tetap menjaga wibawa pimpinan maka dibuatlah satu ruang kerja untuk seorang pimpinan. Adapun para pegawai ditempatkan dalam satu  kerja sehingga sistem pengawasan lebih mudah untuk dilakukan.

H.    Ruang Kerja Yang Efektif Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tataruang Kantor
Ruang kerja yang efektif adalah ruang kerja yang kondusif dan sesuai pada tempat dan gunanya. Gustafsson (2002) memberikan beberapa saran dalam perencanaan tata ruang kerja suatu organisasi bahwa seharusnya memperhatikan tren pekerjaan di masa depan, seperti berikut ini :
a.       Pekerjaan berbasis tim (work-based teams), pada masa kini pekerjaan berkelompok atau biasa disebut team-work sangat sesuai dengan lingkungan yang selalu berubah-ubah atau tidak menentu secara dinamis. Oleh karena itu, kantor berkonsep tata ruang terbuka lebih sesuai sehingga dapat digunakan untuk ruang rapat secara optimal.
b.      Telecomutting, ini disesuaikan dengan tren pegawai yang biasanya lebih suka melaksanakan pekerjaannya dari rumah atau tempat yang santai. Hal ini perlu diperhatikan pula supaya tetap dapat menjaga produktivitas kerja pegawai yang dimaksud, sehingga diperlukan adanya ruangan atau pembagian area kerja tersendiri bagi konsenterasi pekerjaan mereka.
c.       Hoteling, maksudnya ialah ditujukan bagi pegawai yang dipekerjakan di lapangan. Hampir sama dengan konsep yang kedua karena biasanya pegawai yang dimaksud hanya akan mampir sesekali waktu dan untuk beberapa saat saja ke kantor da hal ini membutuhkan ruangan kantor yang optimal.
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi pemimpin adalah ;
a.       Cahaya
Cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah efisiensi kerja para pegawai. Karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat, lebih sedikit membuat kesalahan, dan matanya tidak lekas menjadi lelah.Banyak ketidakberesan pekerjaan tatausaha disebabkan oleh penerangan yang buruk, misalnya ruangan terlampau gelap atau pegawai-pegawai harus bekerja dibawah penerangan yang menyilaukan.
b.      Warna
Bersama-sama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi kerja para pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi keadaan jiwa mereka. Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainya, kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan terpelihara. Selain itu warna yang tepat juga akan mencegah kesilauan yang mungkin timbul karena cahaya yang berlebihan. Para ahli membedakan 3 warna pokok yaitu :
·         Merah : warna yang menggambarkan panas, kegembiraan, dan kegiatan bekerja.
·         Kuning : warna yang menggambarkan kehangatan matahari, merangsang mata dan saraf,  perasaan riang gembira dengan melenyapkan perasaan tertekan.
·         Biru : warna adem yang menggambarkan keluasan dan ketentraman.
c.       Udara
Mengenai faktor udara ini, yang penting sekali ialah suhu udara dan banyaknya uap air pada udara itu. Adapun untuk mengatasi suhu udara dapat dilakukan dengan :
·         Memasang AC (AirConditioning)
·         Membuat ventilasi udara
·         Pakaian kerja dari bahan dingin dan mudah menyerap keringat
d.      Suara
Ruangan kantor sejauh mungkin dijauhkan dari sumber kebisingan. Jika perlu digunakan bahan peredam suaru pada langit atau dinding ruangan.



BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Tata ruang adalah salah satu sub bahasan dari ilmu administrasi perkantoran. Tata ruang menjadi salah satu faktor penting yang berpengaruh dalam kelancaran aktivitas organisasi dalam suatu instansi dalam mencapai tujuannya. Dalam kajian tata ruang sendiri ada hal-hal yang mendasar yang harus diperhatikan dan menjadi ruang lingkup sub bahasan tata ruang antara lain yaitu definisi tata ruang, tujuan tata ruang, bentuk tata ruang, azas-azas dalam tata ruang, faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang kantor.
B.     Saran
Selaku pemakalah kami menyarankan kepada para pembaca untuk dapat membaca makalah ini dengan baik dan benar, jika tidak memahami maknya kata yang ada dalam makalah dapat dicari di kamus.












DAFTAR PUSTAKA
Gie, The Liang. 2007. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Hartoni,Toni,Dkk. 2011.Komunikasi Dakwah.Yayasan Pusaka Riau: Riau.
Herman Sofyandi.2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, yogyakarta: Graha Ilmu.
Sukoco, Badri Munir. 2006. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga
Sedianingsih, dkk.2010.Teoridan Praktik Administrasi Kesekretarian.Jakarta:Kencana Prenada Media Group




[1]Syarnubi Som. Teknik Penataan Ruang Kantor Pemerintah Yang Baik. Widyaiswara Utama Balai Diklat Keagamaan :Palembang.2012.

1 comment:

  1. Bagus artikelnya.. padat dan berisi, semoga selau sehat, rejekinya tambah banyak dan sehat selalu.. salam sukses buat teman-teman semua..amiin
    rent office space jakarta

    ReplyDelete