Translate

Friday 29 May 2015

Sistem Ekonomi Kapitalis

System Ekonomi Kapitalis
a. Kecenderungan Kebaikan Sistem Ekonomi kapitalis
Dengan melihat kecenderungan tersebut maka system kapitalis memiliki kebaikan-kebaikan sebagai berikut:
1). Kebebasan
Fitrah manusia sebagai makhluk bebas mendukung daya kreatif dalam mengelola sumber daya ekonomi, bila fitrah terpelihara akan menibulkan keberanian dalam menyikapi segala hal. Kebebasan merupakan factor yang menjadikan kapitalisme menjadi system yang tetap eksis di banding sosialisme. Kebebasan kapitalis tidak semata-mata didasari atas penghargaan hidup terhadap sesamanya. Prinsip dasar tentang penghargaan kebebasan kapitalis lebih dikarenakan dengan kebebasan manusia akan lebih memberikan nilai tambah dalam produksi.
2). Meningkatkan produksi
Persaingan bebas di antara individu akan mewujudkan tahap “produksi" dan "tingkat harga" pada tingkat yang wajar. Keadaan ini akan membantu mempertahankan penyesuaian pada tingkat yang rasional di antara kedua variabel tersebut. Persaingan akan mempertahankan tahap keuntungan dan upah pada tingkat yang bisa diterima oleh pasar. Keseimbangan antara penawaran dan permintaan di pasar merupakan mekanisme yang diperlukan sebagai bentuk berjalanny ekonomi secara fair. Tetapi kadang kala keseimbangan pasar yang ditentukan produsen dan konsumen kurang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Maka dalam keadaan ini pasar perilu diintervensi guna menyediakan barang yang diperlukan oleh masyarakat luas.

3). Profit motif
Dalam sistem kapitalisme, keuntungan menjadi faktor yang menentukan keberlangsungan usaha. Setiap keuntungan diperhitungkan dari usaha, semakin sedikit kesempatan untuk melakukan usaha semakin kecil ia akan memperoleh keuntungan. Sebailiknya, jika ia ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar semakin banyak usaha yang dilakukan. Motif mencari keuntungan inilah yang membangun kehidupan kapitalis lebih dinamis. Dampak dari keadaan ini, perhatian manusia dengan berjalannya mekanisme pasar.
b. Kecenderungan Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis
1)      Tidak merata
Persaingan bebas menimbulkan kecenderungan setiap orang untuk lebih mementingkan kepentingannya sendiri. Bagi orang telah berkecukupan dalam bidang ekonomi tidak banyak peduli dengan orang yang kurang mampu, karena kepedulian bukan bagian dari kewajibannya. Maka ketimpangan sosial menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat yang individualis.
2)      Tidak selaras
Setiap orang menggunakan kebebasan untuk mengeksplorasi sumber daya yang dimilikinya dengan efisien guna memperoleh keuntungan yang lebih banyak. Keadaan ini yang menyebabkan terjadinya eksploitasi sumber daya dengan alasan; segala apapun yang dikerjakan merupakan upaya untuk mengaktualisas kebebasan yang dimilikinya. Padahal kebebasan merupakan yang tidak dapat dipisahkan dari manusia, di mana manusia satu dengan yang lainya juga berupaya untuk melakukan tindakan eksploitatif
3) Maksimasi profit
Efisiensi usaha bisa dijadikan legitimasi untuk menaikkan batas produksi dan mengurangi biayanya guna mendapatkan keuntungan yang maksimal. Konsep kerja kapitalis telah menjadikan sebagai syarat terjadi efisiensi telah membangun struktur kependudukan yang diskriminatif. Kompensasi bagi tenaga kerja profesional yang besar sementara yang tidak profesional hanya sedikit bahkan di bawah kebutuhan outonomous telah menjadikan ketegangan sosial. Ketegangan ini akus pada perdebatan atas makna pemerataan.
4) Krisis moral
Dalam kapitalisme setiap orang berusaha mengejar kekayaan supaya mendapatkan peran lebih di dalam masyarakat. Hal ini mengakibatkan perencanaan/penjadwalan dalam mendapatkan kekayaan mendominasi hidup manusia dari hari ke hari. Kapitalisme telah menjerumuskan manusia pada sikap yang mempermaklumkan keadaan, segala sesuatu yang terjadi dianggapsebagai fenomena kehidupan yang tidak terelakkan.
5) Materialistis
Nilai-nilai sosial seperti kerjasama, saling membantu, dan lain sebagainya, kurang mendapat tempat dalam kehidupan kapitalis. Dalam sistem kapitalisme segala kegiatan ekonomi didasarkar terpenuhinya optimaliasi produksi guna mencapai output produksi dan keuntungan produksi yang diharapkan.
6) Mengesampingkan kesejahteraan

Konsep kapitalis cenderung memahami pertumbuhan ekonomi lebih harus diperhatikan daripada pemerataan ekonomi, karena pemerataan akan timbul setelah adanya pertumbuhan ekonomi down effect). Kebijakan ini merupakan dampak dari mekanisme modal yang cenderung berputar pada kalangan pengusaha. Bila pengusaha mendapatkan keuntungan maka secara tidak langsung akan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebijakan ini menjadikan kesejahteraan masyarakat terabaikan.

No comments:

Post a Comment