Translate

Friday 29 May 2015

Komunikasi Dakwah Kontemporer

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Komunikasi dakwah merupakan proses penyampaian pesan ajaran agama islam kepada masyarakat agar masyarakat tersebut memiliki pemahaman dan perilaku yang islami. Komunikasi yang berimplikasi dakwah mengandung perhatian bahwa dalam kegiatan komuunikasi yang beraneka ragam terefleksikan adanya bentuk dakwah yang komunikatif.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa manusia menuju peradaban modern, suatu peradaban yang ditandai dengan banyak dimanfaatkannya teknologi untuk membantu aktifitas manusia. Perkembangan ilmu  pengetahuan dan teknologi selalu mempunyai damapak yang bertolak belakang, di satu sisi  mempunyai dampak positif yang dapat membantu kehidupan manusia akan tetapi disisi lain berdampak negative yang akan merugikan manusia. Diantara dampak negative yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi yaitu dimana teknologi informasi dan komunikasi membawa manusia kedalam gaya hidup hedonism dan konsumerisme sehingga menjerumuskan mereka kedalam kesehatan dan tidak memperdulikan lagi antara yang halal dan haram.
Untuk itu sudah saatnya umat Islam Indonesia mulai memikirkan pola dan strategi dakwah islamiyah dimasa dewasa ini, dimana perkembangan arus informasi sudah sedemikian pesat. Oleh karenanya pola dakwah harus melibatkan beberapa teori komunikasi massa yang mendasari pembentukan globalisasi informasi. Dalam kenyataan dewasa ini dan masa yang akan datang masih akan terus berlangsung proses diversifikasi kegiatan dakwah islamiyah. Hal ini disebabkan oleh mekarnya pluralisasi nilai, keragaman kebutuhan, serta meluasnya pelapisan social.Pada lapisan-lapisan tertentu kesenjangan social dielakan, sebab pola berpikir kelompok – kelompok tertentu semakin jauh terseret kedalam cakrawala globalisasi.
Dunia dakwah mengalami tantangan yang semakin berat terutama sejak berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta semakin kompleksnya masalah kemasyarakatan yang dihadapi oleh manusia. Disisi lain perkembangan media komunikasi yang semakin modern tampaknya akan sangat membantu aktivitas dakwah islam. Peluang dakwah islam akan semakin terbuka lebar ketika da’I mampu memanfaatkan media massa dengan meminimalisir dampak negative dan memaksimalkan dampak positif dari media yang ada. Diperlukan sebuah strategi baru oleh para da’I, terutama dalam metode serta pemanfaatan media massa dan teknologi komunikasi dalam aktifitas dakwah tersebut.
B.     Tujuan
Pembuatan makalah ini selain sebagai pemenuh tugas dari dosen pembimbing juga untuk memberi pengetahuan bagi pemakalah maupun pembaca seputar komunikasi dakwah kontemporer.
C.    Rumusan Masalah
1.      Pengertian komunikasi dakwah kontemporer ?
2.      Model komunikasi konvensional ?
3.      Model komunikasi kontemporer ?
4.      Hambatan dlam komunikasi dakwah ?


















BAB II
PEMBAHASAN
KOMUNIKASI DAKWAH KONTEMPORER

A.    Pengertian Komunikasi dan Dakwah Kontemporer
Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitucommunication yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifatnyacommunius yang bermakna umum atau bersama-sama dengan demikiankomunikasi menurut lexicografer (Ahli kamus bahasa) menunjuk pada suatu upayayang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.Menurut Carl I. Havland komunikasi adalah suatu proses di mana seseorangmemindahkan perangsang yang biasanya berupa lambang kata-kata untukmengubah tingkah laku orang lain. Jadi dengan demikian komunikasi itu adalahpersamaan pendapat dan untuk kepentingan itu maka orang harus mempengaruhiorang lain dahulu. Sebelum orang itu berpendapat, bersikap dan bertingkah lakuyang sama dengan kita.
Menurut beberapa ahli komunikasi, secara ringkas dapat disimpulkanbahwa komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, menyampaikanpengetahuan kepada pihak lain.
Secara harfiah dakwah merupakan masdar dari fi’il ( kata kerja ) da’a, yad’u, da’watan yang berarti mengajak, meyeru, memanggil, dan mengundang. Dalam kajian ini, wacana dibatasi pada makna dakwah yang berkaitan dengan tugas nabi Muhammad sebagai da’i atau sahib al- dakwah.[1]Dakwah merupakan penyiaran, penyeruan agama dan pengembangannya dikalangan masyarakat.[2]Sedangkan Kontemporer merupakan waktu semasa,sewaktu atau masa kini.[3]
Jadi komunikasi dakwah kontemporer adalah proses penyampaian syariat islam amar ma’ruf nahi mungkar yang disampaikan melalui media yang sesuai dengan saat sekarang.


B.     Model Komunikasi Dakwah Konvensional
Dalam konteks dakwah islamiyah, dakwah yang dilakukan oleh umat islam terdahulu kiranya masih relevan untuk dibahas. Pada masa rasulullah saw dan para sahabatnya melaksanakan dakwah islam baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan menjadi contoh yang dapat diterapkan pada masa ini. Namun demikian dakwah konvensional dalam konteks ini  adalah dakwah islamiyah yang dilakukan oleh komuninikator dakwah yang ada di Indonesia, sehingga para pembaca khususnya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup dan memadai tentang model-model dakwah yang berkembang di Indonesia.
Sebagai sebuah kenyataan dan fenomena dakwah yang berkembang dikalangan masyarakat Indonesia saat ini terutama bagi masyarakat awam terdapat model dan konsep dakwah yang dikembangkan oleh para ulama.Ditengah transformasi secara revolusioner terhadap anak manusia yang masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, masuk kedalam berbagai wilayah kehidupan, kecuali dakwah.Pada wilayah dakwah, aktivitas tersebut masih berkutat pada wilayah dakwah “cuap-cuap”[4] yang kedalamannya tidak sampai di tenggorokan, apalagi sampai kejantung hati.Sebutan khas untuk dakwah semacam ini adalah santapan rohani.Setelah kenyang menyantap imbauan surga neraka hadirin pun bubar.
a.       Tarekat
Dari segi bahasa tarekat berasal dari bahasa arab, thaariqoh yang artinya jalan, keadaan, aliran dalam garis sesuatu.[5] Jamil saliba mengatakan secara harifah tarekat berarti jalan yang terang, lurus yang memungkinkan sampai pada tujuan dengan selamat. Menurut Harun Nasution Tarekat adalah jalan yang harus ditempuh seorang sufi dalam tujuan berada sedekat mungkin dengan tuhan. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan yang dimaksud dengan tarekat adalah jalan yang bersifat spiritual bagi seorang sufi yang didalamnya berisi amalan ibadah yang lainnya yang bertemakan menyebut nama Allah dan sifat-sifatnya disertai penghayatan yang mendalam. Dalam perkembangan selanjutnya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Harun Nasution bahwa tarekat mengandung arti organisasi (kelembagaan) yang mempunyai syaih, upacara ritual, dan bentuk zikir tertentu.[6]
Meski tarekat atau tasawuf umumnya cenderung semakin menemukan momentumnya pada masa kontemporer, keduanya masih sering salah dipahami oleh sebagian orang. Walaupun pada masyarakat kita sekarang terdapat pandangan tentang bahwa tarekat adalah kumpulan orang-orang yang hanya asyik dengan zikir dan ibadah-ibadah sufistik lainnya,sehingga mengabaikan kehidupan keduniaan. Juga ada pandangan bahwa tarekat hanya diikuti oleh orang-orang yang mengalami kekecewaan tertentu dalam kehidupan mereka, untuk kemudian menenggelamkan diri dalam pengembaraan dan pencarian ruhaniah.[7] Sebagai sebuah organisasi, tarekat mempunyai struktur, sistem kepemimpinan,dan suksesi serta metode ritual tertentu. Secara garis besar pada puncak struktur kepemimpinan terdapat syekh atau mursyid, kemudian khalifah dan kemudian anggota pada umumnya.[8] Kepemipinan syekh atau organisasi sangat menentukan dalam suatu kelompok atau organisasi yang ada. Di pundaknya lah peran dan fungsi dakwah dilaksanakan.
b.      Tabligh
Tabligh adalah bagian dari sistem dakwah islam. Kegiatan dakwah adalah usaha bersama orang yang beriman dalam merealisasikan ajaran islam kedalam seluruh aspek kehidupan yang dilakukan melalui lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi. Sedangkan tabligh adalah usaha menyampaikan dan menyiarkan pesan islam yang dilakukan oleh individu maupun kelompok baik secara lisan maupun tulisan.[9]Dalam kaitannya dengan pemahaman tabligh sebagai organisasi dan lembaga dakwah di Indonesia dapat dipahami secarra jelas,bahwa pesan-pesan dakwah disebarkan melalui jama’ah yang tergabung dalam organisasi dan lembaga ini. Mereka memberikan identitas sebagai jamah tabligh, yang mengemban amanah untuk melakukan dakwah dari rumah kerumah (door to door) secara interpersonal. Sehingga pola dan metode dakwahnya masih sangat konvensional, sebagaimana dulu ketika rasulullah berdakwah secarra sembuny-sembunyi karena takut diketahui oleh musuh pada zaman jahiliyah.
Praktik dakwah yang umumnya berkembang dikalangan masyarakat selama ini berangkat dari prakonsepsi yang beranggapan bahwa dalam proses dakwah, masyarakat adalah objek yang harus diubah dan dituntun karena kedhaifan dan potensinya untuk bertindak jahil. Untuk itu tugas para dai dan lembaga dakwah adalah menjaga masyarakat agar tetap berpijak pada jalan yang benar dan lurus serta diridhai Allah swt.[10] Dalam tatarran konsepsional seperti yang dialkukan oleh jamah tabligh, jelas lah bahwa dakwah dalam konsepsi yang berkembang sekarang ini amat menghambat kreativitas pengkajian dan dalam urusan yang lebih jauh, dapat disebut sebagai proses penumpukan konseptual dan pengembangan proses dehumanisasi.
C.    Model Komunikasi Dakwah Modern
Seccara ekstirm, George Gerbner menyebut televisi sebagai agama masyarakat industri. Tafsir sederhanannya adalah televisi telah menggeser agama-agama konvensional. Bahkan menurut salah seorang pakar komunikasi Indonesia, jalaludin Rakhmat bila agama pernah memegang kekuasan ekonomi begitu juga televisi. Bisnis televisi bukan saja kuat secara finansial, tetapi juga sangat tangguh dan perkasa dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi. Infak yang ditanamkan pada televisi lebih besar dari pada infak yang dikumpulkan para pemuka agama manapun.
Dengan munculnya media masa ini, dalam sejarah manusia diungkapkan bahwa belum pernah manusia dapat menyebarkan gagasan dan dapat menyampaikan isi dakwah kepada banyak orang dengan cepat, atau memperoleh informasi sedemikian beragamnya sebelum ada surat kabar, filim,radio dan televisi yang kemudian dikenal dengan media masa. Semua media masa itu dapat menjadi media dakwah. Media masa yang digunakan merupakan hasil perkembangan ilmu dan teknologi sebagai bentuk penguasan manusia terhadao sunnatullah yang menguasai alam. Dalam ilmu komunikasi, media diartikan sebagai alat untuk menyalurkan gagasan isi jiwa dan kesadaran manusia. Media massa  yang digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah, baik media antarpesona, media massa, dan media interaktif pada hakikatnya adalah perpanjangan alat indera. Artinya, media saja merupakan pesan apalagi isi pesan yang dimuat oleh media. Pandangan ini akan bermakna bahwa jenis media yang dipilih sebagai media dakwah merupakan pesan dakwah yang memiliki dampak dalam mempengaruhi khalayak.[11]
Media masa sebagai alat atau saluran dalam menyampaikan dakwah, dapat diartikan sebagai proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa danenga berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Media massa merupakan media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diaskes oleh masyarakat secara massal pula. Menurut McQuail proses komunikasi massa sangat kompleks dan rumit. Proses komunikasi massa tersebut terlihat berperoses dalam bentuk :
1.      Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala besar, sekali siaran pemberitaan yang disebarkan dalam jumlah yang luas, dan diterima oleh massa yang besar pula.
2.      Proses komunikasi massa juga dilakukan mealalui satu arah, yatiu komunikator dakwah pada khalayak pendengar sebagai mad’u. Ijka terjadi interaktif diantarra mereka, maka proses komunikasi yang disampaikan oleh komunikator sifatnya sangat terbatas, sehingga tetap saja di dominasi oleh komunikator.
3.      Proses komunikasi massa terjadi secara sistematis, menyebabkan komunikasi diantara mereka berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi kondisi emosinal disebabkan karena pemberitaan yang sangat agitatif, maka sifatnya sementara dan tidak berlangsung lama dan tidak permanane.
4.      Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal dan tanpa nama. Proses ini menjamin bahwa komunikasi masa akan sulit diidentifikasi siapa penggerak dan menjadi motor dalam sebuah gerakan massa di jalan.
5.      Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan pada hubungan-hubungan kebutuhan dimasyarakat.
Dari proses komunikasi massa diatas dapat dikaitkan dengan pesan dakwah yang disampaikan melalui komunikator dakwah di media massa. Dalam proses pelaksanaan dakwah, media massa memiliki posisi dan peran mediasi yaitu penyampaian (transmitter) berbagai pesan dakwah(al khair, amr maruf, dan nahy munkar) dari pihak-pihak di luar dirinya, sekaligus sebagai  pengirim(sender) pesan dakwah yang dibuat oleh para wartawan pada khalayak . Bahkan media masa patut dipakai oleh para komunikator dakwah untuk menyampaikan ajaran-ajaran islam kepada khalayak yang besar jumlahnya dan sekaligus menyerap berbagai informasi yang disiarkan oleh media massa. Selain itu, media massa dapat juga  digunakan oleh para wartawan memproduksi berbagai pesan dakwah[12].
a.       Dakwah Melalui Sinetron  dan Televisi
Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti sebuah karya cipta seni budaya, yang merupakan media komunikasi pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkan pada pita video, melalui proses elektronik lalu ditayangkan pada statiun penyiaran televisi. Sebagai media komunikasi massa, sinetron memiliki ciri-ciri di antaranya bersifat satu arah serta terbuka untuk publik secara luas dan tidak terbatas.[13]
Sinetron dan televisi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, di mana sinetron yang ditayangkan pastilah menggunakan media, yaitu televisi. Oleh karena itu keduanya berkaitan erat. Sebuah sinetron bersifat relatif  dan subjektif, bergantung pada penafsiran pihak yang berkepentingan, hal ini tidak terlepas dari nilai, norma dan pandangan hidup dari pemakainya. Sadar atau tidak sinetron dapat mengubah sikap,  prilaku, dan pandangan manusia-seperti  juga televisi dengan teori kultivasinya. Dengan bahasa sederhana, bahwa masyarakat ingin mencontoh kehidupan yang dikisahkan dalam sinetron dan mengikuti budaya yang telah ditanamkan oleh televisi, apalagi kalau yang memerankannya adalah idola. Oleh karena itu, sebenarnya sinetron menjadi bagian media yang paling efektif dan massif untuk menyampaikan pesan, terutama pesan-pesan dakwah.
Dalam prose penyampaian pesan lewat media massa ini, paling tidak ada lima langkah yang dibutuhkan untuk menyusun dan menyampaikan suatu pesan. Kelima hal tersebut adalah perhatian, kebutuhan, pemuasan, visualisi, dan tindakan. Bila hendak mempengaruhi dan membujuk orang lain, rebut dulu perhatiannya, selanjutnya bangkitkan kebutuhannya, berikan petunjuk cara memuaskan kebutuhan tersebut, gambarkan dalam pikirannya mengenai keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh bila menerapkan pesan tersebut, dan akhirnya ia akan terdorong untuk bertindak sesuai dengan pesan yang diterimanya.
Televisi yang memuat siaran-siaran tertentu termasuk sinetron yang ditayangkan adalah media penyiaran yang serumpun dengan radio. Televisi beakar kata dari tele dan vision yang berarti jauh dan tampak. Televisi merupakan sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi melalui kabel atau angkasa yang menggunakan alat yang mengubah cahay dan bunyi yang dapat dilihat dan didengar. Sinetron merupakan salah satu tayangan yang memiliki gambar dan suara dalam tayangan yang dimuat  dalam televisi yang bisa ditonton oleh masyarakat diseluruh penjuru daerah yang ada.
Menurut Muhyiddin dkk, : bahwa sinetron memiliki kesempatan untuk memenuhi kelima unsur tersebut. Oleh karena itu, dengan sinetron terbuka suatu celah yang dapat menawarkan suatu alternatif metode dakwah islamiyah melalui media televisi dalam bahasa yang sederhana dapat dirumuskan bahwa sinetron dapat dijadikan sebagai media penyampai pesan-pesan dakwah, tentunya menginginkan terwujud good news atau citra yang baik yang ditampilkan lewat prilaku dalam kehidupannya.
Beberapa contoh sinetron yang memberikan kesan dan pesan dakwah sebagaimana diungkapkan oleh Muhyiddin dkk, adalah Lorong Waktu yang dibintangi oleh Deddy Mizwar, Do’aku Harapanku yang dibintangi oleh Krisdayanti, Do’aku Membawa Berkah dibintangi oleh Tamara Blezynski, merupakan sinetron yang masuk salah satu kategori sinetron dakwah.
Pesan-pesan dakwah yang disampaikan melalui sinetron lebih mudah sampai kepada mad’u atau masyarakat. Selain itu, pesan dakwah yang bersifat verbal dan diimbangi bahkan dikuatkan dan diteguhkan dengan pesan melalui visual yang memiliki efek sangat kuat terhadap pendapat, sikap, prilaku serta pola budaya mad’u.
b.      Dakwah Melalui Internet
Dalam kemajuan ilmu dan teknologi, telah muncul media baru yang dikenal dengan media interaktif melalui komputer yang disebut dengan nama internet, adalah akronim dari interconected networking. Internet adalah sitem jaringan komputer yang terhubung diseluruh dunia, dan dapat disebut sebagai kolaborasi teknis antara komputer yang memiliki jaringan interkoneksi. Arti penting dari penggunaan internet sebagai bagian pokok dari revolusi informasi, adalah kemampuan manusia menghemat waktu dan menundukkan ruang. Ada penghemat energi dan transportasi, karena komunikasi tidak lagi bergantung pada jarak, sehingga dunia dapat dipersatukan dalam waktu yang singkat dan terjadilah globalisasi.[14]
Globalisai berkaitan erat dengan lahirnya masyarakat baru, yaitu masyarakat informasi yang kenal juga istilah gelombang ketiga (Aflin Tofler), revolusi industri kedua (National Academy of Science) atau masyarakat pasca industri (Daniel Bell). Salah satu unsur penting dalam masyarakat informasi itu adalah komunikasi dan pemrosesan data (informasi). Hal ini menimbulkan pengaruh yang besar terutama pada komunikasi antar manusia, yang meliputi, 1) pengumpulan informasi, 2) penyimpanan informasi, 3) pengolahan informasi, 4) penyebaran informasi, dan 5) umpan balik informasi.[15]
Setiap perubahan dari kelima komponen tersebut pada manusia, selalu mempengaruhi struktur dan cara masyarakat berfungsi. Arti penting dan fundamental dari revolusi informasi, ialah manusia dapat melakukan kegiatan dalam bentuk jarak jaauh, seperti belajar jarak jauh melalui jaringan komputer dan internet. Selain itu, juga tumbuh masyarakat yang dapat bekerja jarak jauh, konferensi, nikah jarak jauh, dan berdakwah jarak jauh.
Berdasarkan proses tersebut, jelas bahwa penggunaan internet dalam berdakwah telah dimungkinkan, sangat urgen, dan sangat strategis dalam masyarakat informasi. Internet telah mengubah komunikasi dengan cara yang sangat mendasar, terutama melibatkan banyak interaktivitas antara komunikator dengan pengguna. Melalui internet kegiatan dakwah dapat terlaksana dengan menyertakan jutaan orang diseluruh dunia, tanpa adanya hubungan yang bersifat pribadi. Jika internet digunakan untuk dakwah, maka penerima dakwah yang dapat tercipta oleh internet tersebut sangat khas, yaitu jutaan individu yang terhubung oleh jaringan komputer, yang disebut dengan dunia maya.
Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisadihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh masyarakat internasional, baik untuk kepentingan pribadi , pendidikan, bisnis dan lain-lain, termasuk kepentingan dakwah islam. Dimana munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi.[16]
Pada saat pertama kali internet diperkenalkan oleh para ilmuan barat, hampir dari kebanyakan tokoh Islam merasa curiga dan khawatir akan efek dari temuan teknologi tersebut. Namun pemikiran Islam Syria Dr. Muhammad  Sa’id Ramadan al-Buthi berkata, .. ternyata jaringan internet yang hampir menelan seluruh penjuru dunia adalah merupakan lahan luas yang disitu bertebaran podium-podium yang menyuarakan kepentingan islam dengan memperkenalkan, mengajak (dakwah), membela dan memecahkan berbagai problema. Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan berbagai alasan, diantaranya, pertama mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau, kedua pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis , ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah. Ketiga para pakar dan ulama yang berada dibalik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i, keempat dakwah melalui internet telah menjadi salahsatu pilihan masyarakat.
Kekuatan internet, bukan sekedar pada kecanggihan hardware tetapi juga pada kerumitan software-nya. Aplikasi software komunikasi dan kolaborasi koneksi digunakan untuk mendukung komunikasi, koordinasi dan kolaborasi jaringan yang ada dalam cyber comunication. Sebagai contoh, aplikasi ini meliputi beberapa macam seperti dijelaskan oleh kadis sebagai berikut, 1) surat elektronis, 2) surat bersuara, 3) forum diskusi, 4) sistem percakapan tertulis, 5) konferensi suara, 6) konverensi vidio, dan 7) sistem pertemuan elektronis. Dalam konteks dakwah, aplikasi ini memiliki peran penting dalam menyebarluaskan pesan dakwah kepada masyarakat luas.
Berbagai situs mereka bebas memiliki materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaan kehendak bisa dihindari, kelima cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah islamiyah via internet bisa menjangkau segmen yang luas. Dengan demikian fungsi dakwah yang dapat diperankan oleh media massa adalah menjaga agar media massa selalu berpihak kepada kebaikan, kebenaran, dan keadilan universal sesuai dengan fitrah dan kehanifan manusia, dengan selalu taat kepada kode etiknya. Dengan konsep ini media massa tidak melakukan “mal praktek” dengan setia menjalankan tanggung jawab sosialnya, seperti tidak menyiarkan berita bohong dan menyesatkan, tidak menyiarkan pornografi, dan tidak menyiarkan sensasi. Sedangkan fungsi dakwah yang lain adalah menyiarkan syiar islam setiap waktu seperti adzan sholat lima waktu, ceramah agama, tabligh akbar, dan acara-acara keagamaan lainnya.[17]


c.       Dakwah Melalui Surat Kabar
Perkembangan teknologi di bidang informasi telah membuat dunia kian sempit, nyaris tidak ada lagi ruang kosong yang tidak dapat dijamah oleh teknologi saat ini. Inilah yang kemudian disebut orang sebagai borderless world. Situasi ini setidaknya menunjukkan bahwa informasi memegang peranan penting dan tidak bisa dipandang sepi dalam sejarah kehidupan manusia. Surat kabar atau majalah adalah kelanjutan dari teknologi teks dan grafis yang telah ditentukan beberapa abad yang lalu. Karena itu surat kabar dan majalah hanya mentrasmisikan informasi berupa teks dan grafis. Namun surat kabar menjadi populer karena sifatnya yang sederhana menyebabkan ia hampir-hampir tidak tergantikan oleh media apapun juga.[18]
Dalam bahasa dakwah, sampaikanlah walau hanya satu ayat, demikian ditegaskan oleh nabi Muhammad saw kepada umatnya suatu ketika. Ujaran yang sangat terkenal tersebut berintikan ajakan kepada para penganut agama Islam untuk senantiasa menyempatkan diri berdakwah dan berbagi pengetahuan terhadap sessama, kapanpun dan dimanapun. Semangat dakwah tersebut, meskipun hanya satu ayat, merupakan satu bentuk “tanggung jawab moril” yang sangatt mengakar dikalanagan umat Islam. Segala daya dan upaya untuk melakukan dakwah terus dilakukan,hingga kini. Setelah beratus tahun berselang sejak dakwah lisan dikumandangkan oleh rasulullah, pada masa kini dakwah telah menggunakan medium bit, binary dan digital. Dakwah dalam bentuk tulisan dibuku mendapatkan komplementernya berupa text dan hypertext di internet, termasuk media surat kabar.
Dari seluruh media massa yang menjadi saluran dakwah kontemporer di Indonesia pada khusunya dalam kapasitasnya sebagai media komunikasi atau media dakwah, memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing didepan publiknya.para mubaligh sebagai komunikator dakwah dapat memilih dan memilah jenis media massa untuk digunakan sebagai media dakwah dalam menyampaikan pesan kepada khalayak dan masyarakat secara efesien dan efektif.
D.    Kegiatan dakwah dan media komunikasi
Dakwah dan komunikasi  adalah dua hal yang tidak mungkin di pisahkan, karena seperti di singgung pada bagian terdahulu bahwa komunikasi di perlukan untuk melancarkan kegiatan dakwah.
Komunikasi memang merupakan urusan yang komplek dalam arti factor saling kait mengkait dan salin bergantung, tetapi ia bukan suatu yang abstrak. Oleh karena itu perencanaan komunikasi dengan media yang digunakan merupakan dari kegiatan dakwah yang efektif dan efisien.
   Media komunikasi untuk berdakwah yang efektif dan efisien di masa kini ialah radio, televisi,dan film.karena media komunikasi ini dapat menjangkau sasaran yang sangat luas dalam tempo yang sangat singkat,meskipun dengan pembeayaan yang tidak sedikit dan perencanaan yang matang. Penyusunan progam siaran melalui media komunkasi (televise,radio dan film) harus di atur sangat cermat dengan menentukan prioritas sasaran yang akan di capai.apakah dakwah yang di siarkan di maksudkan untuk memperkokoh ketakwaan dan memperteguh keimanan atau untuk memperluas wawasan keagamaan yang menyangkut ibadah secara ritual (hablunminallah) atau mengenai hubungan kemasyarakatan yang menyangkut aspek social,budaya,ekonomi, dan politik (hablun minannas).[19]

E.     Hambatan komunikasi dakwah
Dalam komunikasi sering terjadi bahwa apa yang di sampaikan oleh pemberi pesan (da’i) tidak dapat di mengerti sepenuhnya oleh pihak penerima sebagaimana di klehendaki pemberi.empat macam hambatan yang mengganggu komunikasi, yaitu:
a.      Hambatan proses (process barries)
Hambatan proses suatu komunikasi dapat terjadi karena beberapa sebab, berikut ini:
1.      Pemberi informasi tidak mengemukakan pikiran karena takut akan dikritik
2.      Selama perkuliahan berlangsung mahasiswa gagal untuk mengajukan pertanyaan, sehingga dosen ragu apakah para mahasiswa sudah memahami materi
b.      Hambatan fisik (physical barries)
Kadang-kadang sarana fisik juga dapat menghambat komunikasi yang efektif. Contoh seorang pekerja yang memakai penutup telinga tidak mendengar teriakan  kebakaran
c.      Hambatan semantic (semantic barries)
Komunikasi hampir tidak dapat menghindarkan penggunaan kata-kata.Hambatan semantic (arti perkataan) biasanya timbul karena salah memahami atau mengartikan kata-kata yang dipergunakan.
d.      Hambatan psiko-sosial (psychosocial barries)
Hambatan psikologis dan social mungkin yang paling banyak terjadi dalam komunikasi dibanding  dengan hambatan lainnya. Hal ini disebabkan karena masing-masing orang mempunyai perbedaan latar belakang, persepsi, nilai-nilai, kecenderungan, kebutuhan dan harapan yang berbeda-beda.


















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian seputar komunikasi dakwah kontemporer diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi dakwah kontemporer adalah proses penyampaian syariat islam amar ma’ruf nahi mungkar yang disampaikan melalui media yang sesuai dengan saat sekarang.Metode dakwah yang di pakai pada masa dahulu adalah metode ceramah, sedangkan dengan perkembangan zaman sekarang, maka metode dakwah ini sudah  melalui media-media atau teknologi, seperti surat kabar,majalah, internet dan lain sebagainya.pada masa ini marak-maraknya penggunaan internet yang bagaimana seorang Da’I dapat menyampaikan maksud dan tujuannya kepada para Mad’u.
Dalam penyampaian pesan dari seorang Da’I (komunikator) kepada Mad’u (komunikan) terdapat hambatan-hambatan dalam berdakwah, di antaranya hambatan proses penyampaian pesan itu sendiri, hambatan fisik bagi seorang Da’I,kemudian hambatan semantic, yakni kesalah fahaman mengartikan dalam kata-kata seorang Da’I oleh para Mad’u, dan yang terakhir adalah hambatan psiko-sosial yaitu perbedaan latar belakang bagi para Mad’u sehingga terjadi salah penangkapan dalam pengertian Dakwah.
Pengembangan komunikasi Dakwah di mulai dengan perbaikan komunikasi dari berbagai macam hambatan yang menimpanya. Seperti telah di uraikan terdahulu bahwa komunikasi mengalami gangguan karena berbagai sebab,dan sebab-sebab dan hambatan itulah yang harus di cegah atau di singkirkan.

B.     Penutup
Pemakalah menyarankan kepada para pembaca untuk membaca  materi lain yang berkenaan atau menyangkut materi ini. Karena, pemakalah hanya menyajikan materi yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki oleh pemakalah.




DAFTAR PUSTAKA

Hartoni,Toni,Dkk. 2011.Komunikasi Dakwah.Yayasan Pusaka Riau: Riau.
Muhayiddin,Asep dan Agus Ahmad Safei.2002.Metode Pengembangan Dakwah. Pustaka Setia: Bandung
Arifin Anwar.2011. Dakwah Kontemporer. Graha Ilmu:Yogyakarta.
Zaini muhtarom.1996.Dasar-dasar managemen Dakwah.1996.Kurnia Kalam Semesta : yogyakarta.
Abuddin Nata.2009.Akhlak Tasawuf. PT. Raja Grafindo Persada:Jakarta
Azyumardi Azra.2000.Menuju Masyarakat Madani: Gagasan, Fakta, dan Tantangan,Rosdakarya:Bandung
Moh.Ali Aziz,2009.Ilmu Dakwah. Kencana Prenada Media : Jakarta
Hielmy,irfan.2002.Dakwah bil-hikmah. Mitra Pustaka : Yogyakarta
Departemen pendidikan nasional.2007.KBBI.Balai Pustaka:Jakarta



[1]Hielmy,irfan.Dakwah bil-hikmah.2002.yogyakarta.mitra pustaka.hal.9
[2]Departemen pendidikan nasional.KBBI.2007.jakarta.balai pustaka.hal.232
[3] Ibid.hal.591.
[4] Asep Muhyiddin dan Agus Ahmad Syafei, Metode Pengembangan Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia, 2002) hlm 195.
[5] ibid
[6] Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm 270-271
[7] Azyumardi Azra, Menuju Masyarakat Madani: Gagasan, Fakta, dan Tantangan, (Bandung: Rosdakarya, 2000),hal. 37.
[8] Ibid,hl 39
[9] Moh.Ali Aziz,Ilmu Dakwah,(Jakarta:kencana Prenada Media,2009),hal 21
[10] Asep Muhayiddin dan Agus Ahmad Safei, Op. Cit., hal 197
[11] Anwar Arifin,Dakwah Komtemproer:Sebuah Studi Komunikasi,(Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011),hal 87

[12]Anwar Arifin,Op. cit.,nhal. 90
[13]Toni Hartono,Dkk,Komunikasi Dakwah,(Riau: Yayasan Pustaka Riau, 2011), Hal 134
[14]Ibid, 137
[15]Anwar Arifin,Op. cit., hal 92
[16]Toni Hartono,dkk, Op. cit., hak 138
[17]Ibid, hal 140
[18]Ibid, hal 142
[19]Zaini muhtarom.Dasar-dasar managemen Dakwah.1996.yogyakarta.kurnia Kalam Semesta.hal.93-94

1 comment:

  1. Merit Casino Review 2021 - Xn Esports
    Merit Casino is one of 1xbet the most well known and trustworthy brands in the gambling industry. It has been worrione in business since 2010 and is 메리트카지노총판 now available to players

    ReplyDelete