BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Saat ini
dengan pesatnya perkembangan zaman menuntut setiap individu untuk kreatif dan
juga inovatif dalam berkarya dan berusaha. Pesatnya persaingan antar induvidu
membuat dunia bisnis pada saat ini
mengalami puncak persaingan, baik itu usaha kecil usaha menegah sampai pada
usaha besar. Namun, jika kita lihat pada usaha kecil yang kini sudah mulai
digandrungi banyak orang lebih sering terkena imbas- imbas kegagalan dalam
bisnis. Karena kecilnya ruang lingkup pembisnis kecil atau yang sering juga di
sebut dengan Home industry.
Home industri merupakan jenis wirausaha
yang masih dalam lingkup kecil. Wirausaha ini lebih mudah dilakukan untuk para
wirausahawan yang memiliki modal awal yang minim. Produk yang bisa dibuat untuk
home industri beragam jenisnya, diantaranya adalah keripik bawang, keripik ubi,
kue cake, donat, coklat, jilbab, brosh dan lain sebagainya.Pada saat ini telah
banyak persaingan usaha home industry, oleh karenanya perlu diadakan penelitian
untuk melihat bagaimana bentuk usaha Home Industri ini, agar pemula-pemula
bisnis dapat melihat contohnya.
B.
Tujuan
Makalah ini bertujuan sebagai pemenuh tugas dari dosen
pembimbing sekaligus sebagai tambahan ilmu bagi penulis dan pembacanya .
C.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Home
Industri ?
2. Apa contoh home industri?
D.
Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas home industry dan contoh usaha
rumahan yang ada disekitar kiat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Home
Industri ( Usaha Rumahan )
Home berarti
rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang Industry, dapat
diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan.
Singkatnya, Home Industry (atau biasanya ditulis/dieja dengan “Home Industri”)
adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai
perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah.
Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No. 9 Tahun 1995, yang
menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak
Rp 200.000.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil
penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000.[1]
Kriteria
lainnya dalam UU No 9 Tahun 1995 adalah: milik WNI, berdiri sendiri,
berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan
berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun tidak. Home
Industri juga dapat berarti industri rumah tangga, karena termasuk dalam
kategori usaha kecil yang dikelola keluarga.
Tujuan bisnis
di rumah sendiri untuk mencapai keuntungan dan kesinambungan usaha; Sebagaimana
layaknya suatu bisni akan mempunyai tujuan utama untuk memperolej keuntungan
yang optimum dengan pengorbanab yang efesien, maka bisnis yang dilaksanakan di
rumah sendiri mempunyai tujuan yang sama. Disamping itu juga adanya tujuan agar
usaha yang dijalankan memiliki kesinambungan, terus bergulir dalam kondisi
bagaimanapun walaupun persaingan bisnis dirasakan cukup ketat. Kesinambungan
bisni agar terjaga maka harus terus memelihara kepuasan pelanggan melalui
penciptaan produk yang berkualitas dan pelayanan yang sebaik mungkin kepada
pasar sasaran.[2]
Keuntungan
mengelola bisnis di rumah sendiri
Sangat
banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan mengelola bisnis dirumah sendiri.
Keuntungan tersebut antara lain :
a. Relative
tidak ada biaya transportasi ke tempat bisnis
Sehubung bisnis
dilakukan di rumah sendiri maka kita dapat menghemat sebagian biaya berupa
biaya transportasi. Hal ini berbeda jika bisnis yang dijalankan di tempat lain
yang jauh dari rumah, aka nada biaya transportasi untuk berangkat menuju tempat
bisnis dan pulang dari tempat bisnis.
b. Waktu
bisa relative lebih fleksibel
Pada saat tertentu kita
dapat melayani konsumen pagi hari atau malam hari. Hal ini tidak jadi masalah
karena kita tinggal di rumah sendiri yang sekaligus menjadikan rumah tersebut
sebagai tempat usaha.
c. Dapat
sambil melaksanakan tugas dan memonitor keluarga
Sehubung dengan bisnis
tersebut dilaksanakan di rumah sendiri maka pada saat tertentu khususnya diluar
jam sibuk, kita dapat melaksanakan pekerjaan keluarga.
d. Tidak
ada kewajiban mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan kapada “bos”
Pada bisnis ini kita
yang menjadi pemilik sekaligus manajer bahkan bisa juga merangkap menjadi
karyawan. Dengan demikian tidak perlu direpotkan dengan urusan
mempertanggungjawaban kepada atasan karena kita adalah bos dari bisnis sendiri.
e. Keuntungan
bersih menjadi milik sendiri
Karena pemilik bisnis
yang merangkap manajer dan karyawan, dengan demikian keuntungan bersih dari
bisnis yang dijalankan dirumah sendiri akan menjadi milik sendiri pula.
f. Merasa
aman dan nyaman
Terutama bagi perempuan
mengelola bisnis dirumah sendiri akan merasa lebih aman dan nyaman jika
dibandingkan bisnis di tempat jauh dari rumah. Karena resiko yang dialami pun
lebih sedikit.
g. Lebih
merasakan kepuasan
Berbeda jika anda bekerja pada
orang lain, tingkat kepuasan yang diterima jauh lebih kecil dibandingkan
kepuasan yang diperoleh dngan mengelola bisnis dirumah sendiri. Tingkat
kepuasan mengelola bisnis dirumah sendiri relative lebih tinggi karena kita
terlibat sepenuhnya dalam aktivitas bisnis, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan koreksi bahkan sebagian dari rumah anda untuk
berputarnya roda bisnis tersebut.[3]
Kerugian
atau kegagalan pada Usaha Home Industri
Belum
ada seorang wirausaha yang sukses belum pernah mengalami kegagalan. Biasaya
wirausahaan yang cerdas selalu bangkit dari setiap kegagalan yang dialaminya.
Oleh karenanya, kegagalan usaha itu muncul karena berbagai hal ;
1. Kegagalan
karena diri sendiri.
2. Kegagalan
karena factor dari luar dan anda berhenti mencoba
3. Kegagalan
karena bencana alam atau force manjuer.[4]
B.
Home Industri Ikatan Usaha Muda Mawaddah
Ikatan Usaha Muda Mawaddah merupakan
salah satu bentuk usaha home industry yang didirikanoleh beberapa mahasiswa.
Ikatan usaha muda mawaddah ini tergolong usaha rumahan yang baru di
pekanbaru, ia berdiri pada awalbulan Maret tahun 2015, yang
didirikan oleh seorang mahasiswiyang bernama Syarifah dengan didukung oleh
teman-teman dekatnya. Sebenarnya usaha ini berawal pada akhir bulan
November tahun 2014ketika ifah
(panggilan akrab Syarifah ) berjualan pada acara wisuda Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, dan pada saat itulah ia bertemu dengan Nafisah
yang kemudian menjadi partnernya untuk mendirikan Ikatan Usaha Muda Mawaddah
ini. Nah, pada saat itu sang penggagas usaha berpikir bahwa kebanyakan
mahasiswa yang telah mendapat gelar sarjana berakhir menjadi seorang
pengangguran. Dari pemikiran tersebutlahsang penggagas usaha tergerak untuk
melaksanakan wirausaha yang hanya berawal dari berjualan donat keliling seharga
seribu perdonatdengan beberapa bok saja.[5]
Kemudian dikarenakan adanya dukungan
dan motivasi dari seorang teman yang menguatkan untuk terus menjalankan usaha
penjualan donat ini, meskipun awalnya banyak mengalami kerugian. Tetapi hal itu
tidak mengurangi semangat sang penggagas dalam berwirausaha. Yang awalnya hanya
2 orang anggota, kemudian bertambah menjadi 5-6 orang anggota, timbullah ide
untuk membuat sebuah ikatan yang bisa dijadikan usaha pasti.
Maka berkumpullah mahasiswi-mahasiswi
berjiwa wirausaha ini untuk merumuskannama dari usaha yang sedang dijalankan.
Hasilnya terbentuklah nama Ikatan Usaha Muda Mawaddah. Seiring dengan berjalannya
waktu maka anggota dari usaha kecil ini bertambah hingga 18 orang anggota.
Kemudian usaha ini tidak hanya menjual
donat, beberapa bulan setelah usaha ini dibentuk maka produk yang ditawrkan
bertambah menjadi beberapa produk. diantara produk yang telah ditawarkan oleh
Ikatan Usaha Muda Mawaddah, yaitu:
1.
Donat
2.
Coklat
3.
Hijab
4.
Brosh
5.
Fashion
6.
Make-up[6]
Tujuan dari didirikannya Ikatan Usaha
Muda Mawaddah ini tidak semata-mata untuk mencari keuntungan tetapi untuk
1.
Menciptakan mahasiswa yang berjiwa wirausaha.
2.
Menghasilkan mahasiswa yang mempunyai skill dan
kemampuan tertentu.
3.
Menciptakan pasar yang dapat memasarkan produk dari
skill yang dimiliki.
4.
Menciptakan lapangan perkerjaan.
Selain itu, tujuan dari Ikatan Usaha
Muda Mawaddah ini juga untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu dari segi
ekonomi. Karena dalam Ikatan Usaha Muda Mawaddah tidak meletakkan harga jual
yang tinggi. Harganya cukup ekonomis dan sangat membantu mahasiswa yang berada
pada kalangan urang mampu. Contohnya pada produk make-up Ikatan Usaha Muda
Mawaddah hanya menetapkan harga Rp 80.000 lebih rendah dari pada harga pasaran.
Dalam Ikatan Usaha Muda Mawaddah ini
ada system Feed Back. Maksudnya setiap ada mahasiswa yang memiliki keahlian
dalam bidang apa pun yang menghasilkan suatu produk, tetapi tidak ada pasar
untuk mendistribusikan produk tersebut maka akan ada feed back atau timbal
balik antara yang memiliki keahlian dengan Ikatan Usaha Muda Mawaddah.Mahasiswa
yang memiliki keahlian boleh memasarkan produk di pasar Ikatan Usaha Muda
Mawaddah dan timbal baliknya mahasiswa tersebut harus memasarkan produk Ikatan
Usaha Muda Mawaddah.
Dan untuk bergabung dengan Ikatan
Usaha Muda Mawaddah, anggota harus mengisi formulir dan melengkapi persyaratan
pendaftaran seperti fotocopy KTP, fotocopy KTM, membayar uang pendaftaran dan
lain sebagainya. Ikatan Usaha Muda Mawaddah juga memiliki program pelatihan
untuk para anggota. Selain melatih bagaimana berwirausaha para anggota juga
diajak untuk sama-sama bisa membuat produk-produk yang dimiliki Ikatan Usaha
Muda Mawaddah. Sehingga setiap anggota punya keahlian yang bisa menghasilkan
keuntungan.
Dalam berwirausaha pasti akan
mengalami hambatan-hambatan yang dapat mengganggu perjalanan usaha yang sedang
dirintis. Hambatan-hambatan tersebut diantaranya sebagai berikut:
1.
Banyaknya persaingan usaha yang sama,
2.
Modal yang masih minim,
3.
Kurangnya pemahaman anggota tentang berwirausaha
4.
Seringnya mengalami kerugian.
C.
Produksi
Coklat HF Home Industri Ikatan Usaha Muda Mawaddah
Pada pembahasan
ini, akan membahas seputar kewirausahaan Coklat HF dan juga cara produksi
coklat HF
a. Home Industri Coklat
HF
Coklat HF merupakan salah satu bentuk produksi
dari usaha rumahan milik Ikatan Usaha Muda Mawaddah, yang dikoordinatori oleh
Hidayati Ferlis sekaligus pembuat
coklat. Pada awal nya usaha Coklat Hf
ini hanya berdiri sendiri sejak
tahun 2013, namun melihat peluang yang besar jika bergabung dan bekerja sama
dengan Ikatan Usaha Muda Mawaddah akhirnya tanpa ragu Yati pun bergabung.
Adapun
modal awal yati untuk memulai usaha coklat ini adalah Rp. 1.300.000,- namun
pada saat ini yati bisa mendapatkan omset ±500.000/bulan. Untuk seorang
mahasiswi muda memulai usaha ini tidak lah mudah, namun dengan manajerial yang
baik Coklat HF mulai berkembang dan inovatf.[7]
Coklat HF memproduksi 3
jenis coklat, yakni ;
1. Coklat cemilan,
coklat ini di bandrol 1.000 rupiah per biji nya.
2. Coklat ucapan,
coklat ini dibandrol mulai dari 30.000- 110.000
Dihargai tergantung
pada berapa jumalah isi pesanannya, untuk coklat berisi 12 dihargai Rp.
30.000,- , isi 25 dihargai Rp. 65.000,- , isi 32 dihargai Rp. 80.000,- dan isi
44 Dihargai Rp. 110.000,-.
3.
Coklat lebaran, biasanya di hitung perkg atau pertoples. Mulai dari Rp.
130.000,- (untuk cetakan biasa) hingga Rp. 160.000,- (untuk cetakan
hellokitty).
b. Cara Produksi Coklat
HF
Bahan-
bahan Coklat
1. Coklat Batang (black
chocholate, white chocholate, dan pink chocholate)
2. Air Panas
3. Selai, sesuai selera
(dalam pembuatan coklat kali ini menggunakan selai Blubery)
Alat-alat
1. Cetakan coklat
2. Baskom untuk ngeTim
coklat
3. Lemari Es
Cara Pembuatan Coklat
HF
1 1. Panaskan
air terlebih dahulu untuk mencairkan
2.
Setelah air dipanaskan menjadi bersuhu ± 80º , tuangkan dalam baskom kecil lalu
letakan coklat batang yang ada didalam plastic ke dalam baskom berisi air panas
tersebut (di tim), ± selama 5 menit.
3.
Menjelang coklat mencair, bersihkan tempat cetakan dengan menggunakan kuas dan
air hangat. Hal ini agar cetakan menjadi steril dan juga baik untuk kualitas
coklatnya.
4.
Lalu, masukan coklat yang telah cair ke dalam cetakan, ± 2/3 cetakan. Dan tambahkan sedikit
selai(kali ini yang digunakan adalah selai bluberry) dan penuhkan cetakan dengan coklat kembali,
agar selai tertutup.
5.
Setelah proses mencetak coklat, sekarang masukan coklat yang telah dicetak tadi
ke dalam lemari es, selama ± 3- 4 menit.
6.
setelah 4 menit, keluarkan coklat dan tunggu
2 menit agar coklat menyatu dengan selai. Lalu sajikan lah.
NB:
Jika menggunakan selai, coklat hanya bisa dikonsumsi sampai 3 hari. Tapi jika
tanpa selai coklat bisa awet hingga 10 hari.
[1]
Yuyus Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan
(Jakarta: Kencana, 2010), 102.
[2]
Suprayanto, Kewirausahaan (Bandung:
Alfabeta, 2013), 178.
[3] Suprayanto, Kewirausahaan, 180.
[4]
Hendro, Dasar- dasar Kewirausahaan (Jakarta:
Erlangga, 2011), 51.
[5]
Wawancara bersama Syarifah, pada tanggal 3 Mei 2015 di Rumah Produksi Coklat HF
[6]
Wawancara bersama Harfisah, 05 Mei 2015, di Rumah Produksi Coklat HF
[7]
Wawancara bersama Hidayati Ferlis, 05 Mei 2015
No comments:
Post a Comment