System Ekonomi Islam
a. Sistem
ekonomi Islam memiliki kelebihan sebagai berikut:
1)
Menjunjung Kebebasan Individu
Manusia mempunyai kebebasan untuk
membuat suat fteputusan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuha nidupnya.
Dengan kebebasan ini manusia dapat bebas mengoptimalkan potensinya. Kebebasan
manusia dalam Islam didasarkan atas nilai-nilai tauhid suatu nilai yang
membebaskan dari segala sesuatu kecuali Allah. Nilai tauhid inilah yang akan
menjadikan manusia menjadi berani dan percaya diri.
2)
Mengakui hak individu terhadap harta
Islam mengakui hak individu untuk
memiliki harta. Hak pemilikan harta hanya diperoleh dengan cara-cara yang
sesuai dengan ketentuan Islam. Islam mengatur kepemilikan harta didasarkan atas
kemaslahatan sehingga keberadaan harta akan menimbulkan sikap saling menghargai
dan menghormati. Hal ini terjadi karena bagi seorang muslim harta
sekedartitipan Allah.
3)
Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
Islam mengakui adanya ketidaksamaan
ekonomi antar orang perorangan. Salah satu penghalang yang menjadikan banyaknya
ketidakadilan bukan disebabkan karena Allah, tetapi ketidakadilan yang terjadi
dikarenakan sistem—yang dibuat manusia sendiri—. Misalnya, masyarakat lebih
hormat kepada orang yang mempunyai jabatan tinggi dan lebih banyak mempunyai
harta, hingga masyarakat terkondisikan bahwa orang-orang yang mempunyai jabatan
dan harta mempunyai kedudukan lebih tinggi dibanding yang lainnya. Akhirnya,
sebagian orang yang tidak mempunyai harta dan jabatan merasa bahwa, "Allah
itu tidak adil".
4)
jaminan sosial
Setiap individu mempunyai hak untuk
hidup dalam sebuah negara: dan setiap warga negara dijamin untuk memperoleh
kebutuhan pokoknya masing-masing. Memang menjadi tugas dan tanggungjawab utama
bagi sebuah negara untuk menjamin setiap negara, dalam memenuhi kebutuhan
sesuai dengan prinsip “hak untuk hidup". Dalam sistem ekonomi Islam negara
mempunyai tangj jawab untuk mengalokasikan sumberdaya alam guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat secara umum.
5)
Distribusi kekayaan
Islam mencegah penumpukan kekayaan pada sekelompok kecil masyarakat dan menganjurkan distribusi kekayaan kepada semua lapisan masyarakat. Sumberdaya alam adalah hak manusia untuk dipergunakan manusia untuk kemaslahatannya, upaya ini tidak menjadi masalah bila tidak ada usaha untuk mengoptimalkan melalui ketentuan-ketentuan syariah.
6)
Larangan menumpuk kekayaan
Sistem ekonomi Islam melarang individu mengumpulkan harta kekayaan secara berlebihan. Seorang muslim berkewajiban untuk mencegah dirinya dan masyarakat supaya tidak berlebihan dalam pemilikan harta. Seorang muslim dilarang beranggapan terlalu berlebihan terhadap harta sehingga menyebabkan ia mengunakan cara-cara yang tidak benar untuk mendapatkannya.
7)
Kesejahteraan individu dan masyarakat
Islam mengakui kehidupan individu
dan masyarakat saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Masyarakat akan
menjadi aktor yang dominan dalam membentuk sikap individu sehingga karakter
individu banyak dipengaruhi oleh karakter masyarakat. Demikian juga sebaliknya,
tidak akan terbentuk karakter masyarakat khas tanpa keterlibatan dari
individu-individu.
b.
Kelemahan Sistem ekonomi Islam
1)
Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam
Literatur
ekonomi Islam yang sebagian besar berasal dari teks-teks arab mau tidak mau
diakuinya mengalami perkembangan yang kurang signifikan. Sehingga menyebabkan
munculnya dominasi literature ekonomi konvensional yang saat ini mempengaruhi
masyarakat bahwa tidak ada ilmu ekonomi yang mampu menjawab masalah-masalah
aktual kecuali ekonomi konvensional. Hal ini menjadikan justifikasi bagi
masyarakat untuk mengesampingkan ide dari pengetahuan lain, seperti ekonomi Islam.
Hal ini diakibatkan adanya hegemoni literature ekonomi konvensional terhadap
ekonomi Islam, sehingga setiap prilaku kita tidak lepas dari pengaruh ekonomi
konvensional.
2)
Praktek ekonomi konvensional lebih dahulu dikenal
Praktek
ekonomi konvensional lebih dahulu dikenal oleh masyarakat. Masyarakat
bersentuhan langsung dengan konsep ekonomi konvensional, di berbagai bidang
konsumsi, produksi, distribusi dan lainya. Sehingga pemahaman baru sulit
dipaksakan dan diterima oleh masyarakat yang lebih dahulu beresntuhan dengan
konsep ekonomi konvensional. Kita telah mengetahui ekonomi konvensiona
merupakan kepanjangan dari system ekonomi kapitalis meskipun tidak sepenuhnya.
Karena secara tersirat ekonomi konvensional juga mengadopsi system ekonomi
sosialis. Di sinilah salah satu letak kelemahan system ekonomi Islam.
3)
Tiada representasi ideal Negara yang menggunakan system ekonomi Islam
Di
beberapa Negara yang menggunakan Islam sebagai pedoman dasar kenegaraanya
ternyata belum mampu sepenuhnya mengelola system perekonomiannya secara
professional. Bahkan banyak Negara-negara Islam di Timur Tengah yang tingkat
kesejahteraanya kurang maju jika dibandingkan dengan Negara Eropa dan Amerika.
4)
Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang
Sejarah
menunjukkan bahwa kemajuan pengetahuan Eropa tidak lepas dari peranan
pengetahuan Islam. Masa transformasi pengetahuan yang terjadi pada abad
pertengahan kurang dikenal oleh masyarakat. Hal ini yang menyebabkan timbulnya
pemahaman bahwa pengetahuan lahir di daratan Eropa, apalagi berbagai informasi
lebih mengarahkan pada pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh Eropa. Karenanya lebih
mengenai Adam Smith, Robert Malthus, David Ricardo, JM Keynes dan sebagainya,
dibandingkan dengan tokoh-tokoh ekonomi Islam seperti Abu Yusuf, Ibnu Ubaid,
Ibnu Taimiyah dan Ibnu Khaldun dan sebagainya.Padahal mengetahui perkembangan
sejarah pemikiran ekonomi akan menimbulkan kebanggaan masyarakat terhadap
tokoh-tokoh ekonomi Islam. Secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi
ketertarikan mereka terhadap pemikiran tokoh-tokoh ini.
5)
Pendidikan masyarakat yang materialism's
Pengangguran
di masyarakat bukan murni cerminan perilaku malas. Tetapi, pengangguran di sini
lebih banyak disebabkan oleh dampak pemahaman masyarakat mengenai makna tentang
jenis dan pendapatan/penghasilan usaha yang belum tepat. Sementara kita harus
jujur mengakui ekonomi Islam masih belum berperanan maksimal dalam membantu
mengangkat ekonomi kerakyatan. Sebagai contoh pedagang lebih mnyukai meminjam
pada rentenir di banding pada BMT yang ada. Karena rentenir tidak memerlyukan
persyaratan yang ‘ribet’, sementara BMT atau BPRS memerlukan segudang jaminan
sebagai syarat peminjaman Sebagai kesimpulan ekonomi Islam masih memiliki
banyak kelemahan baik dari sumber daya manusia atau tenaga ahli. Hal ini
berbeda dengan pesatnya perkembangan ekonomi kapitalis mau tidak mau kita harus
mengakuinya.
No comments:
Post a Comment