BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Komunikasi
dakwah merupakan proses penyampaian pesan ajaran agama islam kepada masyarakat
agar masyarakat tersebut memiliki pemahaman dan perilaku yang islami.
Komunikasi yang berimplikasi dakwah mengandung perhatian bahwa dalam kegiatan
komuunikasi yang beraneka ragam terefleksikan adanya bentuk dakwah yang
komunikatif.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa manusia
menuju peradaban modern, suatu peradaban yang ditandai dengan banyak
dimanfaatkannya teknologi untuk membantu aktifitas manusia. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi selalu
mempunyai damapak yang bertolak belakang, di satu sisi mempunyai dampak positif yang dapat membantu
kehidupan manusia akan tetapi disisi lain berdampak negative yang akan
merugikan manusia. Diantara dampak negative yang ditimbulkan oleh kemajuan
teknologi yaitu dimana teknologi informasi dan komunikasi membawa manusia
kedalam gaya hidup hedonism dan konsumerisme sehingga menjerumuskan mereka
kedalam kesehatan dan tidak memperdulikan lagi antara yang halal dan haram.
Untuk
itu sudah saatnya umat Islam Indonesia mulai memikirkan pola dan strategi
dakwah islamiyah dimasa dewasa ini, dimana perkembangan arus informasi sudah
sedemikian pesat. Oleh karenanya pola dakwah harus melibatkan beberapa teori
komunikasi massa yang mendasari pembentukan globalisasi informasi. Dalam
kenyataan dewasa ini dan masa yang akan datang masih akan terus berlangsung
proses diversifikasi kegiatan dakwah islamiyah. Hal ini disebabkan oleh mekarnya
pluralisasi nilai, keragaman kebutuhan, serta meluasnya pelapisan social.Pada
lapisan-lapisan tertentu kesenjangan social dielakan, sebab pola berpikir
kelompok – kelompok tertentu semakin jauh terseret kedalam cakrawala
globalisasi.
Dunia
dakwah mengalami tantangan yang semakin berat terutama sejak berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi serta semakin kompleksnya masalah kemasyarakatan yang
dihadapi oleh manusia. Disisi lain perkembangan media komunikasi yang semakin
modern tampaknya akan sangat membantu aktivitas dakwah islam. Peluang dakwah
islam akan semakin terbuka lebar ketika da’I mampu memanfaatkan media massa
dengan meminimalisir dampak negative dan memaksimalkan dampak positif dari
media yang ada. Diperlukan sebuah strategi baru oleh para da’I, terutama dalam
metode serta pemanfaatan media massa dan teknologi komunikasi dalam aktifitas
dakwah tersebut.
B.
Tujuan
Pembuatan
makalah ini selain sebagai pemenuh tugas dari dosen pembimbing juga untuk
memberi pengetahuan bagi pemakalah maupun pembaca seputar komunikasi dakwah kontemporer.
C. Rumusan
Masalah
1.
Pengertian
komunikasi dakwah kontemporer ?
2.
Model komunikasi
konvensional ?
3.
Model komunikasi
kontemporer ?
4.
Hambatan dlam
komunikasi dakwah ?
BAB II
PEMBAHASAN
KOMUNIKASI DAKWAH KONTEMPORER
A.
Pengertian Komunikasi dan Dakwah
Kontemporer
Istilah komunikasi atau communication berasal dari
bahasa latin, yaitucommunication yang berarti berbagi atau menjadi milik
bersama. Kata sifatnyacommunius yang bermakna umum atau bersama-sama
dengan demikiankomunikasi menurut lexicografer (Ahli kamus bahasa) menunjuk
pada suatu upayayang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Komunikasi
secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang
terlibat dalam komunikasi adalah manusia.Menurut Carl I. Havland
komunikasi adalah suatu proses di mana seseorangmemindahkan perangsang yang
biasanya berupa lambang kata-kata untukmengubah tingkah laku orang lain. Jadi
dengan demikian komunikasi itu adalahpersamaan pendapat dan untuk kepentingan
itu maka orang harus mempengaruhiorang lain dahulu. Sebelum orang itu
berpendapat, bersikap dan bertingkah lakuyang sama dengan kita.
Menurut beberapa ahli komunikasi, secara ringkas dapat
disimpulkanbahwa komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan,
menyampaikanpengetahuan kepada pihak lain.
Secara harfiah dakwah merupakan masdar dari fi’il ( kata
kerja ) da’a, yad’u, da’watan yang berarti mengajak, meyeru, memanggil, dan
mengundang. Dalam kajian ini, wacana dibatasi pada makna dakwah yang berkaitan
dengan tugas nabi Muhammad sebagai da’i atau sahib al- dakwah.[1]Dakwah
merupakan penyiaran, penyeruan agama dan pengembangannya dikalangan masyarakat.[2]Sedangkan
Kontemporer merupakan waktu semasa,sewaktu atau masa kini.[3]
Jadi komunikasi dakwah kontemporer adalah proses penyampaian
syariat islam amar ma’ruf nahi mungkar yang disampaikan melalui media yang
sesuai dengan saat sekarang.
B.
Model
Komunikasi Dakwah Konvensional
Dalam
konteks dakwah islamiyah, dakwah yang dilakukan oleh umat islam terdahulu
kiranya masih relevan untuk dibahas. Pada masa rasulullah saw dan para
sahabatnya melaksanakan dakwah islam baik secara sembunyi-sembunyi maupun
terang-terangan menjadi contoh yang dapat diterapkan pada masa ini. Namun
demikian dakwah konvensional dalam konteks ini
adalah dakwah islamiyah yang dilakukan oleh komuninikator dakwah yang
ada di Indonesia, sehingga para pembaca khususnya memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup dan memadai tentang model-model dakwah yang berkembang di
Indonesia.
Sebagai
sebuah kenyataan dan fenomena dakwah yang berkembang dikalangan masyarakat
Indonesia saat ini terutama bagi masyarakat awam terdapat model dan konsep
dakwah yang dikembangkan oleh para ulama.Ditengah transformasi secara
revolusioner terhadap anak manusia yang masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan
masyarakat, masuk kedalam berbagai wilayah kehidupan, kecuali dakwah.Pada
wilayah dakwah, aktivitas tersebut masih berkutat pada wilayah dakwah
“cuap-cuap”[4]
yang kedalamannya tidak sampai di tenggorokan, apalagi sampai kejantung
hati.Sebutan khas untuk dakwah semacam ini adalah santapan rohani.Setelah
kenyang menyantap imbauan surga neraka hadirin pun bubar.
a. Tarekat
Dari
segi bahasa tarekat berasal dari bahasa arab, thaariqoh yang artinya jalan, keadaan, aliran dalam garis sesuatu.[5]
Jamil saliba mengatakan secara harifah tarekat berarti jalan yang terang, lurus
yang memungkinkan sampai pada tujuan dengan selamat. Menurut Harun Nasution
Tarekat adalah jalan yang harus ditempuh seorang sufi dalam tujuan berada
sedekat mungkin dengan tuhan. Dari beberapa pengertian tersebut dapat
disimpulkan yang dimaksud dengan tarekat adalah jalan yang bersifat spiritual
bagi seorang sufi yang didalamnya berisi amalan ibadah yang lainnya yang
bertemakan menyebut nama Allah dan sifat-sifatnya disertai penghayatan yang
mendalam. Dalam perkembangan selanjutnya, sebagaimana yang diungkapkan oleh
Harun Nasution bahwa tarekat mengandung arti organisasi (kelembagaan) yang
mempunyai syaih, upacara ritual, dan bentuk zikir tertentu.[6]
Meski
tarekat atau tasawuf umumnya cenderung semakin menemukan momentumnya pada masa
kontemporer, keduanya masih sering salah dipahami oleh sebagian orang. Walaupun
pada masyarakat kita sekarang terdapat pandangan tentang bahwa tarekat adalah
kumpulan orang-orang yang hanya asyik dengan zikir dan ibadah-ibadah sufistik
lainnya,sehingga mengabaikan kehidupan keduniaan. Juga ada pandangan bahwa
tarekat hanya diikuti oleh orang-orang yang mengalami kekecewaan tertentu dalam
kehidupan mereka, untuk kemudian menenggelamkan diri dalam pengembaraan dan
pencarian ruhaniah.[7]
Sebagai sebuah organisasi, tarekat mempunyai struktur, sistem kepemimpinan,dan
suksesi serta metode ritual tertentu. Secara garis besar pada puncak struktur
kepemimpinan terdapat syekh atau mursyid, kemudian khalifah dan kemudian
anggota pada umumnya.[8]
Kepemipinan syekh atau organisasi sangat menentukan dalam suatu kelompok atau
organisasi yang ada. Di pundaknya lah peran dan fungsi dakwah dilaksanakan.
b. Tabligh
Tabligh
adalah bagian dari sistem dakwah islam. Kegiatan dakwah adalah usaha bersama
orang yang beriman dalam merealisasikan ajaran islam kedalam seluruh aspek
kehidupan yang dilakukan melalui lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi.
Sedangkan tabligh adalah usaha menyampaikan dan menyiarkan pesan islam yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok baik secara lisan maupun tulisan.[9]Dalam
kaitannya dengan pemahaman tabligh sebagai organisasi dan lembaga dakwah di
Indonesia dapat dipahami secarra jelas,bahwa pesan-pesan dakwah disebarkan
melalui jama’ah yang tergabung dalam organisasi dan lembaga ini. Mereka
memberikan identitas sebagai jamah tabligh, yang mengemban amanah untuk
melakukan dakwah dari rumah kerumah (door to door) secara interpersonal.
Sehingga pola dan metode dakwahnya masih sangat konvensional, sebagaimana dulu
ketika rasulullah berdakwah secarra sembuny-sembunyi karena takut diketahui
oleh musuh pada zaman jahiliyah.
Praktik
dakwah yang umumnya berkembang dikalangan masyarakat selama ini berangkat dari prakonsepsi
yang beranggapan bahwa dalam proses dakwah, masyarakat adalah objek yang harus
diubah dan dituntun karena kedhaifan dan potensinya untuk bertindak jahil.
Untuk itu tugas para dai dan lembaga dakwah adalah menjaga masyarakat agar
tetap berpijak pada jalan yang benar dan lurus serta diridhai Allah swt.[10]
Dalam tatarran konsepsional seperti yang dialkukan oleh jamah tabligh, jelas
lah bahwa dakwah dalam konsepsi yang berkembang sekarang ini amat menghambat
kreativitas pengkajian dan dalam urusan yang lebih jauh, dapat disebut sebagai
proses penumpukan konseptual dan pengembangan proses dehumanisasi.
C.
Model
Komunikasi Dakwah Modern
Seccara
ekstirm, George Gerbner menyebut televisi sebagai agama masyarakat industri.
Tafsir sederhanannya adalah televisi telah menggeser agama-agama konvensional.
Bahkan menurut salah seorang pakar komunikasi Indonesia, jalaludin Rakhmat bila
agama pernah memegang kekuasan ekonomi begitu juga televisi. Bisnis televisi
bukan saja kuat secara finansial, tetapi juga sangat tangguh dan perkasa dalam
mempengaruhi kegiatan ekonomi. Infak yang ditanamkan pada televisi lebih besar
dari pada infak yang dikumpulkan para pemuka agama manapun.
Dengan
munculnya media masa ini, dalam sejarah manusia diungkapkan bahwa belum pernah
manusia dapat menyebarkan gagasan dan dapat menyampaikan isi dakwah kepada
banyak orang dengan cepat, atau memperoleh informasi sedemikian beragamnya
sebelum ada surat kabar, filim,radio dan televisi yang kemudian dikenal dengan
media masa. Semua media masa itu dapat menjadi media dakwah. Media masa yang
digunakan merupakan hasil perkembangan ilmu dan teknologi sebagai bentuk
penguasan manusia terhadao sunnatullah yang menguasai alam. Dalam ilmu
komunikasi, media diartikan sebagai alat untuk menyalurkan gagasan isi jiwa dan
kesadaran manusia. Media massa yang
digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah, baik media antarpesona, media
massa, dan media interaktif pada hakikatnya adalah perpanjangan alat indera.
Artinya, media saja merupakan pesan apalagi isi pesan yang dimuat oleh media.
Pandangan ini akan bermakna bahwa jenis media yang dipilih sebagai media dakwah
merupakan pesan dakwah yang memiliki dampak dalam mempengaruhi khalayak.[11]
Media
masa sebagai alat atau saluran dalam menyampaikan dakwah, dapat diartikan
sebagai proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa danenga berbagai
tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Media
massa merupakan media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran
informasi secara massal dan dapat diaskes oleh masyarakat secara massal pula.
Menurut McQuail proses komunikasi massa sangat kompleks dan rumit. Proses
komunikasi massa tersebut terlihat berperoses dalam bentuk :
1. Melakukan
distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi
massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala besar, sekali
siaran pemberitaan yang disebarkan dalam jumlah yang luas, dan diterima oleh
massa yang besar pula.
2. Proses
komunikasi massa juga dilakukan mealalui satu arah, yatiu komunikator dakwah
pada khalayak pendengar sebagai mad’u. Ijka terjadi interaktif diantarra
mereka, maka proses komunikasi yang disampaikan oleh komunikator sifatnya
sangat terbatas, sehingga tetap saja di dominasi oleh komunikator.
3. Proses
komunikasi massa terjadi secara sistematis, menyebabkan komunikasi diantara
mereka berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi kondisi emosinal
disebabkan karena pemberitaan yang sangat agitatif, maka sifatnya sementara dan
tidak berlangsung lama dan tidak permanane.
4. Proses
komunikasi massa juga berlangsung impersonal dan tanpa nama. Proses ini
menjamin bahwa komunikasi masa akan sulit diidentifikasi siapa penggerak dan
menjadi motor dalam sebuah gerakan massa di jalan.
5. Proses
komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan pada hubungan-hubungan kebutuhan
dimasyarakat.
Dari
proses komunikasi massa diatas dapat dikaitkan dengan pesan dakwah yang
disampaikan melalui komunikator dakwah di media massa. Dalam proses pelaksanaan
dakwah, media massa memiliki posisi dan peran mediasi yaitu penyampaian
(transmitter) berbagai pesan dakwah(al khair, amr maruf, dan nahy munkar) dari
pihak-pihak di luar dirinya, sekaligus sebagai
pengirim(sender) pesan dakwah yang dibuat oleh para wartawan pada
khalayak . Bahkan media masa patut dipakai oleh para komunikator dakwah untuk
menyampaikan ajaran-ajaran islam kepada khalayak yang besar jumlahnya dan
sekaligus menyerap berbagai informasi yang disiarkan oleh media massa. Selain
itu, media massa dapat juga digunakan
oleh para wartawan memproduksi berbagai pesan dakwah[12].
a. Dakwah
Melalui Sinetron dan Televisi
Sinetron
merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti sebuah karya cipta
seni budaya, yang merupakan media komunikasi pandang dengar yang dibuat
berdasarkan sinematografi dengan direkan pada pita video, melalui proses
elektronik lalu ditayangkan pada statiun penyiaran televisi. Sebagai media
komunikasi massa, sinetron memiliki ciri-ciri di antaranya bersifat satu arah
serta terbuka untuk publik secara luas dan tidak terbatas.[13]
Sinetron
dan televisi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, di mana sinetron
yang ditayangkan pastilah menggunakan media, yaitu televisi. Oleh karena itu
keduanya berkaitan erat. Sebuah sinetron bersifat relatif dan subjektif, bergantung pada penafsiran
pihak yang berkepentingan, hal ini tidak terlepas dari nilai, norma dan
pandangan hidup dari pemakainya. Sadar atau tidak sinetron dapat mengubah
sikap, prilaku, dan pandangan
manusia-seperti juga televisi dengan
teori kultivasinya. Dengan bahasa sederhana, bahwa masyarakat ingin mencontoh
kehidupan yang dikisahkan dalam sinetron dan mengikuti budaya yang telah ditanamkan oleh televisi,
apalagi kalau yang memerankannya adalah idola. Oleh karena itu, sebenarnya
sinetron menjadi bagian media yang paling efektif dan massif untuk menyampaikan
pesan, terutama pesan-pesan dakwah.
Dalam
prose penyampaian pesan lewat media massa ini, paling tidak ada lima langkah
yang dibutuhkan untuk menyusun dan menyampaikan suatu pesan. Kelima hal
tersebut adalah perhatian, kebutuhan, pemuasan, visualisi, dan tindakan. Bila
hendak mempengaruhi dan membujuk orang lain, rebut dulu perhatiannya,
selanjutnya bangkitkan kebutuhannya, berikan petunjuk cara memuaskan kebutuhan
tersebut, gambarkan dalam pikirannya mengenai keuntungan dan kerugian yang akan
diperoleh bila menerapkan pesan tersebut, dan akhirnya ia akan terdorong untuk
bertindak sesuai dengan pesan yang diterimanya.
Televisi
yang memuat siaran-siaran tertentu termasuk sinetron yang ditayangkan adalah media
penyiaran yang serumpun dengan radio. Televisi beakar kata dari tele dan vision
yang berarti jauh dan tampak. Televisi merupakan sistem penyiaran gambar yang
disertai dengan bunyi melalui kabel atau angkasa yang menggunakan alat yang
mengubah cahay dan bunyi yang dapat dilihat dan didengar. Sinetron merupakan
salah satu tayangan yang memiliki gambar dan suara dalam tayangan yang
dimuat dalam televisi yang bisa ditonton
oleh masyarakat diseluruh penjuru daerah yang ada.
Menurut
Muhyiddin dkk, : bahwa sinetron memiliki kesempatan untuk memenuhi kelima unsur
tersebut. Oleh karena itu, dengan sinetron terbuka suatu celah yang dapat
menawarkan suatu alternatif metode dakwah islamiyah melalui media televisi
dalam bahasa yang sederhana dapat dirumuskan bahwa sinetron dapat dijadikan
sebagai media penyampai pesan-pesan dakwah, tentunya menginginkan terwujud good news atau citra yang baik yang
ditampilkan lewat prilaku dalam kehidupannya.
Beberapa
contoh sinetron yang memberikan kesan dan pesan dakwah sebagaimana diungkapkan
oleh Muhyiddin dkk, adalah Lorong Waktu yang dibintangi oleh Deddy Mizwar,
Do’aku Harapanku yang dibintangi oleh Krisdayanti, Do’aku Membawa Berkah
dibintangi oleh Tamara Blezynski, merupakan sinetron yang masuk salah satu
kategori sinetron dakwah.
Pesan-pesan
dakwah yang disampaikan melalui sinetron lebih mudah sampai kepada mad’u atau
masyarakat. Selain itu, pesan dakwah yang bersifat verbal dan diimbangi bahkan
dikuatkan dan diteguhkan dengan pesan melalui visual yang memiliki efek sangat
kuat terhadap pendapat, sikap, prilaku serta pola budaya mad’u.
b. Dakwah
Melalui Internet
Dalam
kemajuan ilmu dan teknologi, telah muncul media baru yang dikenal dengan media
interaktif melalui komputer yang disebut dengan nama internet, adalah akronim
dari interconected networking.
Internet adalah sitem jaringan komputer yang terhubung diseluruh dunia, dan
dapat disebut sebagai kolaborasi teknis antara komputer yang memiliki jaringan
interkoneksi. Arti penting dari penggunaan internet sebagai bagian pokok dari
revolusi informasi, adalah kemampuan manusia menghemat waktu dan menundukkan
ruang. Ada penghemat energi dan transportasi, karena komunikasi tidak lagi
bergantung pada jarak, sehingga dunia dapat dipersatukan dalam waktu yang
singkat dan terjadilah globalisasi.[14]
Globalisai
berkaitan erat dengan lahirnya masyarakat baru, yaitu masyarakat informasi yang
kenal juga istilah gelombang ketiga (Aflin Tofler), revolusi industri kedua
(National Academy of Science) atau masyarakat pasca industri (Daniel Bell).
Salah satu unsur penting dalam masyarakat informasi itu adalah komunikasi dan
pemrosesan data (informasi). Hal ini menimbulkan pengaruh yang besar terutama
pada komunikasi antar manusia, yang meliputi, 1) pengumpulan informasi, 2)
penyimpanan informasi, 3) pengolahan informasi, 4) penyebaran informasi, dan 5)
umpan balik informasi.[15]
Setiap
perubahan dari kelima komponen tersebut pada manusia, selalu mempengaruhi
struktur dan cara masyarakat berfungsi. Arti penting dan fundamental dari
revolusi informasi, ialah manusia dapat melakukan kegiatan dalam bentuk jarak
jaauh, seperti belajar jarak jauh melalui jaringan komputer dan internet.
Selain itu, juga tumbuh masyarakat yang dapat bekerja jarak jauh, konferensi,
nikah jarak jauh, dan berdakwah jarak jauh.
Berdasarkan
proses tersebut, jelas bahwa penggunaan internet dalam berdakwah telah
dimungkinkan, sangat urgen, dan sangat strategis dalam masyarakat informasi.
Internet telah mengubah komunikasi dengan cara yang sangat mendasar, terutama
melibatkan banyak interaktivitas antara komunikator dengan pengguna. Melalui
internet kegiatan dakwah dapat terlaksana dengan menyertakan jutaan orang
diseluruh dunia, tanpa adanya hubungan yang bersifat pribadi. Jika internet
digunakan untuk dakwah, maka penerima dakwah yang dapat tercipta oleh internet
tersebut sangat khas, yaitu jutaan individu yang terhubung oleh jaringan
komputer, yang disebut dengan dunia maya.
Hadirnya
akses internet merupakan media yang tidak bisadihindari karena sudah menjadi
peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan
adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak
diakses oleh masyarakat internasional, baik untuk kepentingan pribadi ,
pendidikan, bisnis dan lain-lain, termasuk kepentingan dakwah islam. Dimana
munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia
komunikasi dan informasi.[16]
Pada
saat pertama kali internet diperkenalkan oleh para ilmuan barat, hampir dari
kebanyakan tokoh Islam merasa curiga dan khawatir akan efek dari temuan
teknologi tersebut. Namun pemikiran Islam Syria Dr. Muhammad Sa’id Ramadan al-Buthi berkata, .. ternyata
jaringan internet yang hampir menelan seluruh penjuru dunia adalah merupakan
lahan luas yang disitu bertebaran podium-podium yang menyuarakan kepentingan
islam dengan memperkenalkan, mengajak (dakwah), membela dan memecahkan berbagai
problema. Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial
dengan berbagai alasan, diantaranya,
pertama mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan
energi yang relatif terjangkau, kedua
pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis , ini berarti
berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah. Ketiga para pakar dan ulama yang berada dibalik media dakwah via
internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa
yang menuntut status hukum syar’i, keempat
dakwah melalui internet telah menjadi salahsatu pilihan masyarakat.
Kekuatan
internet, bukan sekedar pada kecanggihan hardware tetapi juga pada kerumitan
software-nya. Aplikasi software komunikasi dan kolaborasi koneksi digunakan
untuk mendukung komunikasi, koordinasi dan kolaborasi jaringan yang ada dalam
cyber comunication. Sebagai contoh, aplikasi ini meliputi beberapa macam seperti
dijelaskan oleh kadis sebagai berikut, 1) surat elektronis, 2) surat bersuara,
3) forum diskusi, 4) sistem percakapan tertulis, 5) konferensi suara, 6)
konverensi vidio, dan 7) sistem pertemuan elektronis. Dalam konteks dakwah,
aplikasi ini memiliki peran penting dalam menyebarluaskan pesan dakwah kepada
masyarakat luas.
Berbagai
situs mereka bebas memiliki materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian
pemaksaan kehendak bisa dihindari, kelima cara penyampaian yang variatif telah
membuat dakwah islamiyah via internet bisa menjangkau segmen yang luas. Dengan
demikian fungsi dakwah yang dapat diperankan oleh media massa adalah menjaga
agar media massa selalu berpihak kepada kebaikan, kebenaran, dan keadilan
universal sesuai dengan fitrah dan kehanifan manusia, dengan selalu taat kepada
kode etiknya. Dengan konsep ini media massa tidak melakukan “mal praktek”
dengan setia menjalankan tanggung jawab sosialnya, seperti tidak menyiarkan
berita bohong dan menyesatkan, tidak menyiarkan pornografi, dan tidak menyiarkan
sensasi. Sedangkan fungsi dakwah yang lain adalah menyiarkan syiar islam setiap
waktu seperti adzan sholat lima waktu, ceramah agama, tabligh akbar, dan
acara-acara keagamaan lainnya.[17]
c. Dakwah
Melalui Surat Kabar
Perkembangan
teknologi di bidang informasi telah membuat dunia kian sempit, nyaris tidak ada
lagi ruang kosong yang tidak dapat dijamah oleh teknologi saat ini. Inilah yang
kemudian disebut orang sebagai borderless
world. Situasi ini setidaknya menunjukkan bahwa informasi memegang peranan
penting dan tidak bisa dipandang sepi dalam sejarah kehidupan manusia. Surat
kabar atau majalah adalah kelanjutan dari teknologi teks dan grafis yang telah
ditentukan beberapa abad yang lalu. Karena itu surat kabar dan majalah hanya
mentrasmisikan informasi berupa teks dan grafis. Namun surat kabar menjadi
populer karena sifatnya yang sederhana menyebabkan ia hampir-hampir tidak
tergantikan oleh media apapun juga.[18]
Dalam
bahasa dakwah,
sampaikanlah walau hanya satu ayat,
demikian ditegaskan oleh nabi Muhammad saw kepada umatnya suatu ketika. Ujaran
yang sangat terkenal tersebut berintikan ajakan kepada para penganut agama
Islam untuk senantiasa menyempatkan diri berdakwah dan berbagi pengetahuan
terhadap sessama, kapanpun dan dimanapun. Semangat dakwah tersebut, meskipun
hanya satu ayat, merupakan satu bentuk “tanggung jawab moril” yang sangatt
mengakar dikalanagan umat Islam. Segala daya dan upaya untuk melakukan dakwah
terus dilakukan,hingga kini. Setelah beratus tahun berselang sejak dakwah lisan
dikumandangkan oleh rasulullah, pada masa kini dakwah telah menggunakan medium
bit, binary dan digital. Dakwah dalam bentuk tulisan dibuku mendapatkan
komplementernya berupa text dan hypertext di internet, termasuk media surat
kabar.
Dari
seluruh media massa yang menjadi saluran dakwah kontemporer di Indonesia pada
khusunya dalam kapasitasnya sebagai media komunikasi atau media dakwah,
memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing didepan publiknya.para mubaligh
sebagai komunikator dakwah dapat memilih dan memilah jenis media massa untuk
digunakan sebagai media dakwah dalam menyampaikan pesan kepada khalayak dan
masyarakat secara efesien dan efektif.
D.
Kegiatan dakwah dan media komunikasi
Dakwah dan komunikasi adalah dua hal yang tidak mungkin di
pisahkan, karena seperti di singgung pada bagian terdahulu bahwa komunikasi di
perlukan untuk melancarkan kegiatan dakwah.
Komunikasi memang merupakan urusan
yang komplek dalam arti factor saling kait mengkait dan salin bergantung,
tetapi ia bukan suatu yang abstrak. Oleh karena itu perencanaan komunikasi
dengan media yang digunakan merupakan dari kegiatan dakwah yang efektif dan
efisien.
Media
komunikasi untuk berdakwah yang efektif dan efisien di masa kini ialah radio,
televisi,dan film.karena media komunikasi ini dapat menjangkau sasaran yang
sangat luas dalam tempo yang sangat singkat,meskipun dengan pembeayaan yang
tidak sedikit dan perencanaan yang matang. Penyusunan progam siaran melalui
media komunkasi (televise,radio dan film) harus di atur sangat cermat dengan
menentukan prioritas sasaran yang akan di capai.apakah dakwah yang di siarkan
di maksudkan untuk memperkokoh ketakwaan dan memperteguh keimanan atau untuk
memperluas wawasan keagamaan yang menyangkut ibadah secara ritual
(hablunminallah) atau mengenai hubungan kemasyarakatan yang menyangkut aspek
social,budaya,ekonomi, dan politik (hablun minannas).[19]
E.
Hambatan komunikasi dakwah
Dalam komunikasi sering terjadi bahwa apa yang di sampaikan
oleh pemberi pesan (da’i) tidak dapat di mengerti sepenuhnya oleh pihak
penerima sebagaimana di klehendaki pemberi.empat macam hambatan yang mengganggu
komunikasi, yaitu:
a. Hambatan proses (process barries)
Hambatan proses suatu komunikasi
dapat terjadi karena beberapa sebab, berikut ini:
1. Pemberi informasi tidak mengemukakan
pikiran karena takut akan dikritik
2. Selama perkuliahan berlangsung
mahasiswa gagal untuk mengajukan pertanyaan, sehingga dosen ragu apakah para
mahasiswa sudah memahami materi
b.
Hambatan fisik (physical barries)
Kadang-kadang
sarana fisik juga dapat menghambat komunikasi yang efektif. Contoh seorang
pekerja yang memakai penutup telinga tidak mendengar teriakan kebakaran
c. Hambatan semantic (semantic barries)
Komunikasi
hampir tidak dapat menghindarkan penggunaan kata-kata.Hambatan semantic (arti
perkataan) biasanya timbul karena salah memahami atau mengartikan kata-kata
yang dipergunakan.
d.
Hambatan psiko-sosial (psychosocial
barries)
Hambatan
psikologis dan social mungkin yang paling banyak terjadi dalam komunikasi
dibanding dengan hambatan lainnya. Hal
ini disebabkan karena masing-masing orang mempunyai perbedaan latar belakang,
persepsi, nilai-nilai, kecenderungan, kebutuhan dan harapan yang berbeda-beda.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian seputar komunikasi dakwah kontemporer
diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi dakwah kontemporer adalah proses penyampaian syariat islam
amar ma’ruf nahi mungkar yang disampaikan melalui media yang sesuai dengan saat
sekarang.Metode dakwah yang di pakai
pada masa dahulu adalah metode ceramah, sedangkan dengan perkembangan zaman
sekarang, maka metode dakwah ini sudah
melalui media-media atau teknologi, seperti surat kabar,majalah, internet
dan lain sebagainya.pada masa ini marak-maraknya penggunaan internet yang
bagaimana seorang Da’I dapat menyampaikan maksud dan tujuannya kepada para
Mad’u.
Dalam
penyampaian pesan dari seorang Da’I (komunikator) kepada Mad’u (komunikan)
terdapat hambatan-hambatan dalam berdakwah, di antaranya hambatan proses
penyampaian pesan itu sendiri, hambatan fisik bagi seorang Da’I,kemudian hambatan semantic, yakni
kesalah fahaman mengartikan dalam kata-kata seorang Da’I oleh para Mad’u, dan
yang terakhir adalah hambatan psiko-sosial yaitu perbedaan latar belakang bagi
para Mad’u sehingga terjadi salah penangkapan dalam pengertian Dakwah.
Pengembangan komunikasi Dakwah di
mulai dengan perbaikan komunikasi dari berbagai macam hambatan yang menimpanya.
Seperti telah di uraikan terdahulu bahwa komunikasi mengalami gangguan karena
berbagai sebab,dan sebab-sebab dan hambatan itulah yang harus di cegah atau di
singkirkan.
B. Penutup
Pemakalah menyarankan kepada para
pembaca untuk membaca materi lain yang berkenaan atau menyangkut materi
ini. Karena, pemakalah hanya menyajikan materi yang sesuai dengan ilmu yang
dimiliki oleh pemakalah.
DAFTAR
PUSTAKA
Hartoni,Toni,Dkk.
2011.Komunikasi Dakwah.Yayasan Pusaka Riau: Riau.
Muhayiddin,Asep
dan Agus Ahmad Safei.2002.Metode
Pengembangan Dakwah. Pustaka Setia: Bandung
Arifin
Anwar.2011. Dakwah Kontemporer. Graha
Ilmu:Yogyakarta.
Zaini muhtarom.1996.Dasar-dasar managemen
Dakwah.1996.Kurnia Kalam Semesta : yogyakarta.
Abuddin
Nata.2009.Akhlak
Tasawuf.
PT. Raja Grafindo Persada:Jakarta
Azyumardi
Azra.2000.Menuju
Masyarakat Madani: Gagasan, Fakta, dan Tantangan,Rosdakarya:Bandung
Moh.Ali Aziz,2009.Ilmu
Dakwah. Kencana
Prenada Media : Jakarta
Departemen
pendidikan nasional.2007.KBBI.Balai Pustaka:Jakarta
[1]Hielmy,irfan.Dakwah bil-hikmah.2002.yogyakarta.mitra
pustaka.hal.9
[2]Departemen pendidikan nasional.KBBI.2007.jakarta.balai
pustaka.hal.232
[4] Asep Muhyiddin dan Agus Ahmad Syafei, Metode Pengembangan Dakwah,
(Bandung: Pustaka Setia, 2002) hlm 195.
[5] ibid
[6] Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2009), hlm 270-271
[7] Azyumardi Azra, Menuju Masyarakat Madani: Gagasan, Fakta, dan
Tantangan, (Bandung: Rosdakarya, 2000),hal. 37.
[8] Ibid,hl 39
[9] Moh.Ali Aziz,Ilmu Dakwah,(Jakarta:kencana Prenada Media,2009),hal 21
[10] Asep Muhayiddin dan Agus Ahmad Safei, Op. Cit., hal 197
[11] Anwar Arifin,Dakwah
Komtemproer:Sebuah Studi Komunikasi,(Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011),hal 87
[12]Anwar Arifin,Op. cit.,nhal. 90
[13]Toni Hartono,Dkk,Komunikasi Dakwah,(Riau: Yayasan Pustaka Riau, 2011), Hal 134
[14]Ibid, 137
[15]Anwar Arifin,Op. cit., hal 92
[16]Toni Hartono,dkk, Op. cit., hak 138
[17]Ibid, hal 140
[18]Ibid, hal 142
Merit Casino Review 2021 - Xn Esports
ReplyDeleteMerit Casino is one of 1xbet the most well known and trustworthy brands in the gambling industry. It has been worrione in business since 2010 and is 메리트카지노총판 now available to players